View Full Version
Selasa, 15 Jul 2014

Pengembang The Royal Residence Hambat Bangun Masjid, Akhirnya Warga Shalat di Tenda

JAKARTA (voa-islam.com) - Sebagaimana dilansir Dakta.com, warga perumahan mewah berharga milyaran rupiah di The Royal Residence kelurahan Pulo Gebang, Ujung Menteng Cakung Jakarta Timur, hingga kini belum mempunyai Masjid.

Hal ini terjadi akibat terhambatnya pembangunan masjid di wilayah elit tersebut, karena terus dipersulit pihak perumahan The Royal Residence yang dikelola Pengembang Hasanah Damai Putra (HDP).

Akibatnya setiap ramadhan, warga terpaksa shalat tarawih di tenda. Kondisi memprihatinkan itu sudah berlangsung 5 tahun. Tak masuk akal jika sampai 5 tahun belum ada masjid, padahal, satu unit rumah dijual Rp 800 juta sampai Rp 4 miliar per unit. Artinya perumahan ini adalah tergolong perumahan mewah.

Menurut Ketua Yayasan Al Hidayah Royal, Drs. H. Budianto, SH, MH, sejak perumahan the royal residen ini dihuni, pengembang HDP telah menjanjikan kepada warga akan membangun masji Al Hidayah untuk sarana ibadah warga.

Namun katanya, hingga saat ini pembangunan masjid di tanah fasos fasum belum juga dibangun. Pengembang hanya memberikan patok recana pembangunan masjid di lahan tersebut dengan alokasi lahan 400 M2. Masjid tersebut akan dibangun bersebeahan dengan sport center, seluas 812 M2.

“Sudah 5 tahun, pembangunan masjid direncanakan, namun pengembang HDP, masih bersikukuh jika pembangunan mesjid belum dapat di lakukan karena izin mendirikan bangunan (IMB) dan Izin dari FKUB setempat belum turun” kata Drs. H. Budianto.

Warga katanya tidak meminta dibangunkan masjid, tapi mereka sudah menyiapkan dana pembangunan secara swadaya, asalkan pengembang mengizinkan pembanguan masjid tersebut,

Warga katanya tidak meminta dibangunkan masjid, tapi mereka sudah menyiapkan dana pembangunan secara swadaya, asalkan pengembang mengizinkan pembanguan masjid tersebut, baik secara swadaya atau didirikan sesuai perjanjian awal dengan dibiayai pengembang.

Warga muslim menurut Budi sudah mengupayakan segala cara bahkan berkosultasi dengan walikota Jakarta Timur dan pengembang agar diperbolehkan dibangun masjid di lahan tersebut.

Walikota sendiri menurutnya sudah mengizinkan. Namun, ketika masjid hendak di bangun sambil menyelesaikan perizinan, tetapi pengembang tidak mengizinkan.

Dalam kesepakatan terakhir antara pengembang dan warga pembangunan masjid akan mulai 1 oktober 2014 mendatang. Tapi warga khawatir pengembang akan mengingkari kesepakatan yang akhirnya warga muslim kesulitan menjalankan ibadah karena harus keluar dari perumahan jika ingin shalat di masjid.

Ketua Rt 17, Rw 04, perumahan the Royal Residen, Dr. Syarif mengungkapkan, 1500 warga dari 350 KK, tinggal di perumahan ini sejak 2005, penduduk 80 persen muslim dan 20 persenya non muslim. Warga non Muslim sendiri telah menyetujui di bangunya masid tersebut.

Menurut Syarif sudah 8 tahun warganya berjuang untuk memiliki sebuah masjid sebagai tempat ibadah. Namun sampai saat ini belum juga terwujud. Akibatnya setiap ramadhan, warga terpkasa Shalat teraweh di tenda yang di dirikan atas swadaya masyarakat.

Tak masuk akal jika sampai 5 tahun belum ada masjid, padahal, satu unit rumah dijual Rp 800 juta sampai Rp 4 miliar per unit.

Harapan untuk membangun masjid itu, juga diungkapkan Habib Fahri Jamalulail. Saya berharap berharap agar pengembang segera membangun masjid di atas lahan fasos ini, mengingat warga muslim kesulitan menjalankan Ibadah secara berjamaah karena tak ada masjid di lokasi perumahan ini. Bahkan jika turun hujan disaat shalat taraweh warga terpaksa kehujanan .

Dalam peringatan Nuzulul Quran dan taraweh yang di gelar warga muslim perumahan The Royal residence menghadirkan penceramah Qoriah nasional Muamar ZA.

Wah, umat Islam harus berpikir ulang ribuan kali untuk tinggal di Royal Residence, sudah bayar mahal namun hak untuk beribadah tak dihargai pihak pengembang. Padahal umat Islam adalah mayoritas di Indonesia, bagaimana jadinya jika muslim menjadi minoritas? Wallahu'alam. [Imran Nasution/Bayu Samudra/Dakta.com]


latestnews

View Full Version