JAKARTA (voa-islam.com) - Laporan live dari Kementerian Agama RI, reporter voa-islam melaporkan tinggi hilal rata-rata diatas 3,5 drajat. Jadi Senin besok sudah masuk 1 syawal. Insya Allah, jadi pemerintah sama dengan penetapan 1 Syawal ormas Muhammadiyah.
Saat ini sedang berlangsung pemaparan dari Lapan yang menyatakan hal intinya pemerintah sama dengan Muhammadiyah. Ijtima terjadi jam 10.18 wib dan umur hilal 8 jam.
Ada 111 titik di seluruh Indonesia dari Kemenag. Semuanya menyebutkan hilal diatas 2 drajat dengan metode hisab dan rukyat.
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperkirakan 1 Syawal 1435 Hijriah di Indonesia akan jatuh pada Senin (28/7)." Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin dalam memaparkan pandangannya di Kementerian Agama RI.
Lapan Pastikan Lebaran 28 Juli
"Kepastian nanti hanya ditetapkan dalam sidang isbat di Kementerian Agama. Tetapi dari posisi bulan yang telah memenuhi kriteria yang disepakati, maka diperkirakan hasil sidang isbat cenderung menetapkan Idul Fitri jatuh pada 28 Juli," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, Minggu.
Menurut dia, di sebagian besar wilayah Indonesia posisi bulan sudah berada di atas dua derajat. Karenanya, penetapan 1 Syawal tinggal menunggu hasil pemantauan langsung atau rukyat yang akan dilaksanakan 27 Juli sore.
"Insya Allah sudah ada keputusan pukul 18.30 WIB nanti, menunggu hasil pemantauan di Aceh. Kemungkinannya 1 Syawal akan (dirayakan) sama tahun ini," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Agama mengatakan akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1435 Hijriah, Minggu sore 27 Juli 2014. Sidang tersebut diikuti tokoh-tokoh Islam, pakar astronomi, dan perwakilan negara-negara sahabat.
Sidang ini, menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, akan mengkonfirmasi posisi hilal dari hasil penghitungan lewat metode hisab melalui metode rukyat untuk menentukan 1 Syawal 1435 H.
Namun demikian, ia mengatakan Kementeriannya tidak lagi menyiarkan secara langsung proses berjalannya sidang isbat Minggu sore (27/7).
Siaran langsung, lanjutnya, hanya dilakukan untuk menyampaikan hasil sidang isbat tersebut kepada seluruh masyarajat. "Saya kira tidak perlu disiarkan langsung, cukup hasilnya saja yang disiarkan langsung. [abdulhalim/voa-islam.com]