JAKARTA (voa-islam.com) - Aktivis Progres 98 melakukan aksi unjuk rasa ke kantor MetroTV, Jumat (1/8) siang ini pukul 14.30 WIB.
Progress 98 mendatangi kantor redaksi Metro TV untuk melayangkan protes berupa penyerahan KADO MIRAS DAN PISAU CUKUR kepada Bos Metro tv Surya Paloh.
Dalam siaran persnya kepada voa-islam.com, Progess 98 berharap kado istimewa tersebut dapat diterima sebagai sebuah renungan bagi Surya Paloh baik dalam kapasitasnya sebagai pemilik media dan sekaligus Ketua Umum Partai NasDem.
Faizal Assegaf menegaskan agar media massa jangan menjadi penghasut "Kami tegaskan, jangan pernah menjadikan penguasaan media massa sebagai alat penghasut, pembohongan dan penipuan kepada rakyat. Dan sangat memprihatinkan sejumlah berita Metro tv secara sengaja telah mendiskriditkan dan bertujuan menghalau upaya Progres 98 yang tengah bersuara menuntut pemberantasan korupsi ke KPK atas dugaan kasus-kasus korupsi Jokowi dan Megawati."
Faizal menilai, "sikap MetroTv sepatutnya netral dan berimbang, bukan untuk menjadi sarana pelindung dan pembela kepentingan Jokowi dan Megawati dalam kasus-kasus yang kami adukan ke KPK, adalah tindakan yang menyesatkan tidak sejalan dengan aspirasi rakyat banyak."
Aksi geruduk ke gedung MetroTV juga untuk memprotes kebohongan berita yang dibuat oleh media tersebut dengan memberi "Kado Miras dan Pisau Cukur Kepada Bos Metro TV Surya Paloh"....
Aksi tak berjalan aman, "Progress 98 kembali dihadang oleh puluhan aparat kepolisian dengan seragam dan senjata lengkap. Tampak Metro TV benar-benar banci dan panik." jelas Faizal lagi.
Progres 98 dalam tuntutannya mendesak bila 1 X 24 jam Metro TV tidak menayangkan permohonan maaf melalui siaran di medianya selama seminggu berturut-turut, maka kawan-kawan akan mendatangi rumah kediaman Bos Metro TV untuk kembali membawa kado miras dan pisau cukur.
Ketua Divisi Aksi Progres 98, Fikram Faraid mengatakan, botol berisi miras dihadiahi kepada pemilik Metro TV, Surya Paloh agar tidak mabuk kekuasaan.
"Jadi mabuk minuman keras boleh asal jangan mabuk kekuasaan," jelas Fikram saat aksi di pelataran kantor stasiun Metro TV, Jakarta, Jumat (1/8) siang.
Menurut Fikram, selama ini media milik Surya Paloh terkesan menutup-nutupi dugaan korupsi Megawati Soekarnoputri dalam kasus Release and Reacharge Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI) maupun rekening triliunan milik presiden terpilih Joko Widodo di luar negeri. Kedua kasus ini telah dilaporkan Progres 98 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kasus korupsi Megawati dan Jokowi ditutupi, itu kan mabuk kekuasaan makanya kita melawan," kata Fikram pula.
Sedangkan pisau cukur yang juga dihadihi kepada Surya Paloh, jelas Fikram, dimaksudkan untuk membersihkan diri.
"Pakai pisau cukur biar lebih berwibawa dan bersih muka dan hatinya," sindir Fikram.
Progress 98 pun meminta Metro TV dalam waktu 2x24 jam segera meminta maaf terkait tudingan pihaknya sebagai massa bayaran saat aksi usut dugaan korupsi Megawati di kantor KPK.
"Metro TV harus buat permintaan maaf terbuka selama seminggu. Kalau tidak, kami tetap akan melawan dan sebarkan perilaku mabuk kekuasaan Surya Paloh ke seluruh pelosok negeri," demikian Fikram.[
Gerakan ini akan terus kita lakukan untuk melakukan perlawanan secara terbuka kepada pers yang dipimpin oleh pemiliknya yang berprilaku "MABUK" (kekuasaan) sehingga sering kali memanfaatkan keberadaan media sebagai alat kebohongan publik. [adj/faz/voa-islam.com]
link berita
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/08/01/progres-98-metro-tv-menyiarkan-fitnah
http://nasional.inilah.com/read/detail/2124000/surya-paloh-dapat-kado-pisau-cukur#.U9twyBbRrR0
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/08/01/usai-tv-one-kini-giliran-metro-tv-digeruduk-pendemo