JAKARTA (voa-islam.com) - Ribuan pendukung dari pasangan Prabowo-Hatta menggelar orasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (6/8/2014) pagi. Ribuan pendukung itu hadir untuk mengawal jalannya sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada tanggal 22 Juli 2014 kemarin.
Berbagai atribut seperti bendera berwajah prabowo, bendera partai Golkar dan PAN, spanduk, juga meramaikan aksi unjuk rasa tersebut. Pendukung yang mayoritas menggunakan pakaian warna putih tersebut, terus berorasi memberikan dukungannya kepada Pasangan Prabowo-Hatta.
Hingga berita ini diturunkan, pendukung pasangan Prabowo-Hatta, dari wilayah disekitar Jabodetabek terus berdatangan ke depan Gedung Mahkamah Konstitusi.
Sebelumnya, berdasarkan pemberitahuan yang masuk ke Intelkam Polda Metro Jaya, Rabu (6/8/2014) ada satu aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK). "Dari pemberitahuan yang masuk ke Polda Metro, aksi unras di depan MK dari Koalisi Merah Putih dengan jumlah massa 2000 orang," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Rikwanto.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menghadiri sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 (PHPU Pilpres) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 6 Agustus 2014. Sidang dijadwalkan dimulai Rabu pagi.
Dalam kesempatan sidang gugatan di MK ini Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa tiba di gedung MK pukul 09.20 dengan pengawalan ketat. Mereka tiba di pengadilan konstitusi itu dengan satu mobil. Pasangan capres dan cawapres nomor urut ini tampak mengenakan kemeja putih, mereka didampingi sejumlah elit-elit partai koalisi merah putih.
Sejumlah petinggi partai pendukung yang mendampingi Prabowo-Hatta di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais, politisi PKS Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadlizon, dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Sementara itu sejumlah rombongan yang mendampingi Prabowo-Hatta tidak bisa memasuki gedung MK, lantaran kapasitas ruangan sidang yang terbatas. Mereka tampak berdiri di depan pelataran gedung utama. Sedangkan pintu masuk gedung dijaga ketat oleh aparat kepolisian. (Antara/viva)