BANDUNG (voa-islam.com) – Pentolan Syi’ah Indonesia Jalaluddin Rakhmat melontarkan dua pernyataan yang menyakitkan kaum muslimin yang ada di Indonesia dan juga di dunia. Pertama, Jalaludin menghina kalimat tauhid dengan menyebut tauhid sebagai ciri terorisme. Kedua, anggota DPR terpilih dari parta PDIP ini juga mengatakan bahwa kelompok Islam ahlul sunnah sebagai akar konflik yang terjadi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) KH. Athian Ali Muhammad Da’i, Lc, MA mengaku dirinya sangat bersyukur kepada Allah atas apa yang diucapkan oleh Jalal itu. Pasalnya ucapan Jalal itu semakin membuktikan kemunafikan dan kesesatan pemikirannya yang selama ini Jalal sembunyikan selama 28 tahun melalui sikap taqiyahnya.
“Mudah-mudahan dengan pernyataan Jalal yang menyebut tauhid sebagai ciri terorisme ini, dapat menyadarkan masyarakat bahwa apa yang selama ini menjadi pemikiran Jalal itu adalah sebuah kesesatan” katanya kepada Voa Islam melalui sambungan telepon pada Rabu, (06/08).
KH. Atian menilai ucapan Jalaludin bahwa tauhid adalah ciri terorisme, sama dengan menuduh Allah dan agama-Nya (Islam) sebagai agama yang mengajarkan ajaran tentang tindakan terorisme. Padahal Allah sama tidak mengajarkan ajaran teroris.
“Kalau Jalal menyebut tauhid itu sebagai ciri terorisme, sama saja dia menuduh Allah dan agama-Nya (islam) mengajarkan ajaran terorisme, padahal itu jelas tidak benar” ujarnya.
Adapun terkait pernyataan Jalal bahwa ahlul sunna merupakan akar konflik di Indonesia, KH. Athian mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terkecoh dan terpecah belah dengan istilah Islam ahlul sunnah. Menurutnya kita harus mengatakan bahwa agama Islam itu satu seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an Inna Dinna Ing Dallohil Islam. Sehingga, di luar Islam, adalah aliran sesat. Dan aliran sesat lah sebenarnya yang menjadi akar konflik selama ini.
“Termasuk aliran sesat dan menyesatkan syi’ah yang dianut dan disebarkan oleh Jalaluddin sendiri di Indonesia ini” tegasnya.
KH. Athian juga memberi contoh bagaimana syi’ah yang menjadi penyebab utama konflik di beberapa negara dengan membunuh orang-orang yang tidak sejalan dengan syi’ah, termasuk kaum muslimin Sunni.
“Di Irak rezim syi’ah sudah membunuh hampir 200 ribu orang, di Suriah, termasuk juga di Indonesia seperti di sampang” paparnya.
Menurut KH. Athian wajar jika di Irak dan Suriah ada sebuah gerakan Islam yang menentang rezim syi’ah, karena memang rezim syi’ah lah yang telah melakukan sebuah kezhaliman. [Adi/voa-islam.com]