BANDUNG (voa-islam.com) – Komunitas Indonesia Tanpa Jaringan Islam Liberal atau ITJ dikenal aktif melawan pemikiran-pemikiran sekulerisme, liberalisme, pluraslisme (Sepililis) di Indonesia. Mulai dari kampanye kepada masyarakat melalui media sosial, turun ke lapangan, diskusi, seminar, workshop, bahkan sampai dengan aksi-aksi turun ke jalan atau demonstrasi.
Untuk lebih menguatkan lagi strategi dalam menghadang pemikiran Sepilis, ITJ siap membuka program baru bertajuk “Sekolah Pemikiran Islam”. Berikut ini rilis resmi dari ITJ tentang Sekolah Pemikiran Islam yang redaksi Voa Islam terima dari Rizal, salah seorang pengurus ITJ Chapter Bandung.
Sekolah Pemikiran Islam (SPI) adalah kegiatan yang digagas oleh gerakan #IndonesiaTanpaJIL untuk merespon kebutuhan dakwah kampus akan pembekalan yang memadai kepada kader-kadernya dalam ranah perang pemikiran (ghazwul fikri). Untuk menghadapi serangan pemikiran yang terus berkembang, dibutuhkan kajian dan pelatihan yang komprehensif sebagai perlawanan yang seimbang.
Para peserta SPI angkatan pertama ini berasal dari para aktivis 11 lembaga dakwah berbasis kampus dan kemahasiswaan serta 5 Chapter ITJ di Jabodetabek. Peserta yang mendaftar kemudian akan diseleksi sehingga mencapai jumlah kuota 75 orang.
SPI sedianya akan digelar selama bulan September-November 2014, terdiri atas 12x perkuliahan (sekali sepekan) dan 4 x Stadium General. Selama mengikuti SPI, peserta juga akan mendapatkan tugas membuat karya-karya tulis setiap pekannya.
Pendidikan SPI didesain khusus untuk melahirkan aktivis dakwah yang bukan hanya memiliki kepedulian akan bahaya ghozwul fikri, melainkan juga memiliki pengetahuan yang mendalam, kemampuan untuk menyampaikan pemikirannya masing-masing, dan keterampilan untuk mengembangkan kemampuannya sendiri secara otodidak. Melalui SPI, #IndonesiaTanpaJIL berkomitmen mengembalikan kejayaan peradaban Islam dengan membangun kembali tradisi keilmuannya.
[syahid/voa-islam.com]