View Full Version
Rabu, 20 Aug 2014

Solo Ikut Jakarta: Aparat Keamanan Siaga Penuh Jelang Putusan MK Besok

SOLO (Voa Islam) – Sebagaimana hawa panas di Jakarta menjelang putusan sengketa Pilpres 2014 oleh Mahkamah Konstitusi besok (21/8), kota Solo sebagai daerah asal Calon Presiden RI 5 tahun kedepan juga merasakan dampaknya. Dikabarkan bahwa 2/3 kekuatan personil kepolisian Polresta Surakarta disiagakan dengan penyiapan kendaraan taktis ditambah kekuatan gabungan TNI dan Linmas.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iriansyah, mengatakan total personil Polresta Solo mencapai 1400 lebih petugas. Adapun dari jumlah itu, 1/3 jumlah personil akan dialokasikan ke bagian pelayanan. 2/3 dari jumlah personil yang disiagakan tersebut juga masih ditambah lagi dengan kekuatan Brimob.

Juga diberitakan pengamanan khusus diberlakukan pada asset-aset yang terkait dengan kepemilikan Jokowi. Nampaknya pihak kepolisian melakukan kesiapan secara total dan tidak mau kecolongan.

Situasi Ibukota

Polda Metro Jaya menetapkan status Siaga 1 untuk pengamanan daerah DKI Jakarta jelang pengumuman sidang putusan gugatan hasil pilpres yang diajukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8/2014).

"Untuk Jakarta, kami tetapkan Siaga I mulai sekarang," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Pol) Dwi Priyatno, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Polda Metro Jaya tidak sendiri dalam mengamankan ibukota Negara jelang putusan MK tersebut. Setidaknya kesatuan Brimob dari 10 Polda sudah berdatangan dan disiaga-satukan di Jakarta. Pasukan sebanyak itu akan membantu Polda Metro Jaya membantu pengamanan gedung Mahkamah Konstitusi dan objek vital lainnya. 

Demikian yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Rabu (20/8).  Dijelaskan Ronny, lima Polda itu berasal dari daerah Jawa. Yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.

Sedangkan dari luar Jawa adalah Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Dalam pelaksanaannya secara taktis di bawah kendali Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno. 

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Dwi Priyatno juga mengatakan  siap menindak tegas dan memproses hukum para perusuh saat sidang putusan gugatan Pilpres pada Kamis 21 Agustus 2014.

"Pasti tindak tegas kalau sudah mulai anarkis. Tegas itu kan ada berdasarkan ketentuan hukum. Tidak semata-mata harus keras, harus dipertanggungjawabkan juga," ungkapnya, Rabu (20/8/2014). Pihak kepolisian tidak segan menembak para perusuh, dengan pertimbangan pelaku sudah membahayakan petugas dan masyarakat, tegasnya (AF/dbs/Voa Islam.com) 


latestnews

View Full Version