View Full Version
Kamis, 28 Aug 2014

Takut Dijadikan Sarang ISIS, Sekarang MMR Bekasi Proteksi Kajian Manhaj Jihad

BEKASI (voa-islam.com) - Dulu Masjid Muhamad Ramdhan (MMR) Bekasi adalah sentral kajian para ahlus sunnah dan tempat para ikhwan jihadis berkumpul untuk mengkaji Islam. Ratusan buku telah dibedah di masjid yang berada di Perum Kompleks Galaxy, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan ini. Bahkan dahulu banyak ikhwan dari Jabodetabek yang sengaja hadir untuk mengikuti kajian rutin yang diselenggarakan oleh takmir periode lama.

Akan tetapi, setelah kasus perebutan dan pengalihan dari takmir periode lama yang notabene beraqidah ahlus sunnah serta aktif dalam gerakan jihadis, dan diambil oleh beberapa ‘provokator’ yang mengatasnamakan warga, pada Ahad, 20 April 2014 yang lalu. Pengalihan ini sempat diwarnai kericuhan karena banyak massa bayaran berdatangan saat itu. Kini MMR di kuasai oleh warga yang notabene jauh dari ajaran sunnah.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Muhamad Ramadhan yang baru kini membuat kebijakan-kebijakan yang sangat pro-pemerintah, hal itu terlihat dimana akhir-akhir ini terlihat di depan Masjid MMR terbentang spanduk besar yang bertulikan:

“INI INDONESIA BROW! DASAR NEGARANYA PANCASILA, BUAT KAMI PERBEDAAN ITU BHINEKA TUNGGGAL IKA, KAMI MENOLAK ISIS”

Bahkan salah seorang pengurus DKM MMR, Haji Suratman selaku Ketua Bidang Sosial dan Kemasyarakatan, Minggu (24/8/2014) mengatakan:

“Masjid ini kan dulunya sering ada kegiatan rutin bedah buku yang dilakukan jamaah luar. Mereka juga mengundang pembicara dari luar. Dan kegiatan itu dapat suntikan dana yang luar biasa besar, dari pihak luar. Untuk antisipasi masjid dikuasai orang luar apalagi kelompok ISIS (Daulah Islam Irak dan Suriah, sekarang IS Daulah Islamiyah – red.), kami akan perketat izin kegiatan disini” katanya seperti dilansir Tribunnews.com.

Bukan hanya itu saja, diawal pengambilan paksa kewenangan dari DKM lama kepada DKM yang sekarang, kajian rutin yang dulu telah diselenggarakan oleh DKM lama pun kini sudah tidak berjalan di masjid kembali, akan tetapi sudah diganti dengan kajian buatan DKM baru tentunya.

Sungguh perjuangan dalam mendakwah kebenaran itu butuh sebuah pengorbanna dan kesabran, karena orang yang jahat akan selalu mengintai dari setiap kelengahan kita semua. Hanya Allah lah yang berkehendak memberikan hidayah kepada mereka yang masih tersesat dari shirootol mustaqiim. [syahid/Protonema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version