View Full Version
Kamis, 28 Aug 2014

SBY dan Partai Demokrat Nggak Doyan Rayuan Jokowi

JAKARTA (voa-islam.com) - Partai Demokrat nggak doyan rayuan Jokowi. Seperti dikatakan Presiden SBY melarang kader Demokrat numpang hidup di kabinetnya Jokowi. Jokowi tidak penting bagi Demokrat. Demokrat ingin tetap berada di luar pemerintahan sebagai penyeimbang.

Seperti dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranuden, mengatakan Partai Demokrat tetap bersama koalisi merah putih. 

"Ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Partai Demokrat pada Senin, 24 Agustus 2014, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat," kata Umam kepada wartawan, Rabu, 27 Agustus 2014. 

Ada tiga hal yang diputuskan pada rapat itu. Pertama, Demokrat berada pada posisi penyeimbang; Kedua, Demokrat memutuskan tetap bersama Koalisi Merah Putih; Ketiga, terkait konsolidasi internal, partai akan mengadakan Musyawarah Cabang dan Musyawarah Daerah. 

Umam melanjutkan, rapat pleno tersebut dihadiri oleh Ketua Harian Partai Demokrat, Sjarifuddin Hasan, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. Meski begitu, rapat ini tidak dihadiri Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono karena saat itu SBY sedang melaksanakan tugas ke Papua hingga Bali sebagai Presiden.

"Ini sekaligus membantah pernyataaan pengurus DPP dan simpatisan anggota fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, bahwa Partai Demokrat minta jatah (menteri)," kata Umam. "Itu sama sekali tidak benar dan cenderung pernyataan yang mengada-ada."

Memang, usai keputusan MK, Jokowi sudah mengeluarkan pernyataan ada tiga partai politik yang sudah merapat ke PDIP, dan akan mendukung Jokowi. Ternyata pernyataan Jokowi itu hanyalah 'ember', dan tidak ada faktanya.

SBY sudah 'talak tiga' dengan Mega, karena Mega juga sudah mentalak 'SBY', saat dia mencalonkan dirinya menjadi presiden, dan terpilih di tahun 2004.

Sejak itu, Mega tak mau lagi berkomunikasi dengan SBY, dan selama dua periode pemerintahan SBY, selalu Mega menolak ajakan berkoalisi SBY. Aneh, sekarang Jokowi datang ke SBY minta dukungan. Sementara itu, Mega masih belum mau bertemu dengan SBY, dan menganggap SBY seakan 'najis'. jj/dbs/voa-islam.com


latestnews

View Full Version