View Full Version
Rabu, 03 Sep 2014

Sejak Zaman Mega PDIP Hobinya Menjual Aset Negara

JAKARTA (voa-islam.com) - PDIP yang tidak memiliki jiwa nasionalisme. Sekalipun PDIP dipimpin oleh 'trah' Soekarno. Ini sudah sangat terbukti, sejak Mega menjadi presiden. Aset negara habis dijual kepada 'Asing dan A Seng'. Bikin Indosat susah-susah, Mega berkuasa Indosat 'dilego' dengan harga yang murah kepada Singapura. 

Jadi, urusan 'hobi' menjual aset negara itu sudah menjadi karakter 'watak PDIP. Karena itu, Partai Demokrat mengingatkan PDIP terkait rencana penjualan pesawat kepresidenan. Demokrat meminta PDIP tidak mengulang kebiasaan untuk menjual aset negara.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Menurutnya, rencana penjualan pesawat kepresidenan itu mengingatkan kebiasaan PDIP menjual aset negara ketika memerintah. Nurhayati mengingatkan, ketika Ketua Umum PDIP Megawati menjadi presiden menjual Indosat yang merupakan aset negara.

"Kebiasaan lama jangan diulang-ulang, belum apa-apa sudah menjual aset. Mengingatkan kita, kebiasaan lama jangan selalu menjual-jual aset. Kalau dulu memerintah hobinya menjual aset," kata Nurhayati.

Sebab, kata dia, pembelian pesawat kepresidenan itu tidak serta merta untuk kepentingan pribadi. "Ketika membeli pesawat itu tak serta merta, tapi berhitung dulu. Tahun pertama kan tak langsung membeli pesawat," katanya.

Nurhayati meminta agar PDIP menghargai pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat ini masih menjabat sebagai presiden. "Kalau dulu PDIP jadi oposisi, jadi kebiasaan oposisi itu jangan dibawa-bawa, jadi hargailah, belum memerintah udah perintah," katanya.

"Saya harus ingatkan bahwa pemerintahan Pak SBY baru berakhir 20 Oktober setelah pelantikan, jadi mari kita hargai," demikian Nurhayati.

Usul penjualan pesawat kepresidenan dilontarkan Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait. Dia meminta presiden terpilih Jokowi untuk menjual saja pesawat kepresidenan karena tidak mencerminkan pemimpin yang sederhana. "Saya mau usulin pesawat presiden dijual," kata Ara, di Jakarta, Senin (1/9/2014).

Penjualan pesawat kepresiden itu, dikatakan mengurangi beban pemerintah, yang sudah dililit defisit APBN. Tentu, pejualan pesawat itu, tidak terlalu signifikan untuk menambal defisit anggaran. Ini hanyalah untuk pencitraan Jokowi belaka. Menjual pesawat kepresidenan itu, sama halnya dengan menghina dan melecehkan SBY.

Di zaman Mega berkuasa, juga sudah pernah menjual kapal super tanker, kemudian Indonesia menyewa untuk mengangkut minyak. Itulah pemerintahan Mega. [jj/dbs/voa-islam.com] 


latestnews

View Full Version