View Full Version
Senin, 15 Sep 2014

Jangan Terkecoh, Mulut Besar Ahok Cuma Alihkan Isu Tutupi Korupsi Jokowi

JAKARTA (voa-islam.com) - Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama dituding hanya berakting, mulut besarnya hanya untuk sebuah tujuan. Komitmen Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu di lingkungan Pemprov DKI Jakarta ditantang untuk dibuktikan.

"Kalau benar Ahok anti korupsi, kami dari Progres 98 menantang dirinya untuk mendatangi KPK guna mengadukan Jokowi dalam skandal Trans Jakarta. Kalau Ahok tidak bersikap demikian, maka seluruh rakyat Jakarta pantas menjulukinya sebagai pembela koruptor," tegas Ketua Progres 98, Faizal Assegaf melalui pesan elektroniknya, Minggu (14/9).

Bukan hanya itu, menurut Faizal, Ahok juga tak pantas untuk diangkat memimpin Jakarta, menggantikan Jokowi yang segera dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang.   

"Saran saya kepada sahabat-sahabat anggota DPRD DKI Jakarta yang tergabung dalam Kolisi Merah Putih (KMP), segera mendesak Ahok untuk membongkar kasus TransJakarta," ujarnya pula.

Karena, lanjut dia menekankan, Ahok tak hanya tahu tapi juga punya informasi akurat tentang kejahatan Jokowi dalam skandal proyek senilai Rp 1,5 triliun tersebut. Sehingga sangat mustahil proyek pengadaan bus karatan TransJakarta bernilai triliun rupiah berlalu begitu saja tanpa sepengetahuan Ahok. Ia yakin Ahok juga tahu segala hal menyangkut kebocoran APBD DKI.

"Sekali lagi, kau Ahok jangan cuma koar-koar menipu publik dengan rekayasa opini bahwa kau bersih dari KKN," tekannya.

Ahok tak sepatutnya lantang berbicara antikorupsi tapi bersikap bungkam bahkan terkesan melindungi Jokowi dalam skandal TransJakarta.

"Mau jadi orang jujur yang anti korupsi? Yuk, datangi KPK adukan kasus korupsi Jokowi. Bila demikian, maka kau bisa menyebut dirimu bersih dan jujur," pungkas Faizal Assegaf

Triomacan2000: Jangan Terkecoh Pengalihan isu Ahok. Dia buat pernyataan-pernyataan kontroversial untuk tutupi korupsi Jokowi 

Senada dengan kicauan akun fenomenal anti PKI dan anti Korupsi @TM2000Back yang lemparkan kultwit pada Sabtu (13/9), mengatakan Rakyat Indonesia jangan terkecoh pengalihan isu Ahok. Dia buat pernyataan-pernyataan kontroversial untuk tutupi korupsi Jokowi.

"Jokowi - Ahok sama-sama proxy Konspirasi Global (10 negara, mafia cina, konglo cina hitam Indonesia, CSIS, jendral binaan Benny Murdani dst). Misi KG asing aseng antek hampir berhasil, Jokowi dengan curang jadi presiden (boneka) dan ahok jadi gubernur (mimpi) DKI Jakarta." kicaunya.

Bernada provokatif akun ini mengungkapkan "Jika itu terjadi, dua manusia Asfala Safilin, seburuk-buruknya manusia, Jokowi-Ahok menjadi pemimpin kita, mau? Lebih baik kita angkat senjata. Joko Dodo selangkah lagi jadi tersangka korupsi Bus trans Jakarta. Tidak ada keraguan sedikitpun dari penyidik Jokowi-Bimo-David Herman Jaya jadi Tersangka. Nota Dinas pengajuan penetapan Tersangka Joko Widodo-Michael Bimo Putranto- David Herman Jaya pada korupsi Busway Thn 2013 sudah diajukan."

"Bukti-bukti sudah cukup, tinggal niat baik Jaksa Agung Basrief Arief saja.  YES or NO Jokowi-Bimo-David jadi tersangka Bus TrasJakarta tahun 2013. So ? Tungggu apa lagi Basrief Arief?" desaknya.

"Penghambat persetujuan Jokowi tersangka dan penerbitan sprindik dari Kejaksaan Agung sudah diketahui, sekarang terserah rakyat. Joko Widodo (akan jadi) tersangka atau Jokowi dibiarkan dilantik jadi presiden tanggal 20 Okt 2014 nanti. Artinya apa? Jaksa Agung dan penyidik langgar UUD, UU dan hukum" akun mencoba berhipotesa.

Kejaksaan Agung telah melanggar azas kepastian hukum dan keadilan. Kejaksaan agung telah terapkan diskriminasi dalam penegakkan hukum. Tanpa memperhatikan apakah Jokowi telah memperkaya diri secara melanggar hukum dan merugikan keuangan negara, Jokowi dapat dijadikan Tersangka. Jokowi tetap dapat dijerat dengan delik pidana korupsi atas kesempatan dan pembiaran yang dilakukannya terhadap perbuatan korupsi Udar Cs.  Karena berdasarkan ketentuan, setiap proyek pengadaan bernilai Rp 50 miliar ke atas harus persetujuan dan tanda tangan Gubernur Jakarta
Banyak contoh kasus dimana pejabat atas tidak terima suap tetapi tetap divonis bersalah karena tugas dan tanggung jawabnya.

Kedua menteri itu tidak terbukti memperkaya diri sendiri, tetapi karena tugas dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya, mereka divonis bersalah. Apalagi kasus korupsi Bus Busway dan Medium Bus Dishub Jakarta 2013, yang sejak awal perencanaannya sudah dimaksudkan untuk dikorupsi Jokowi cs Terbukti dari :

1. Jokowi mengenalkan Bimo ke Udar (Kadishub) dan minta Udar "membantu" Bimo Putranto dan dimulailah korupsi keparat itu..

2. Bimo Putranto diberi kesempatan bertindak untuk dan atas nama Gubernur DKI Jakarta dalam berbagai tahapan pengadaan proyek BusWay 2013. Diantaranya, Bimo Putranto dipersilahkan Jokowi untuk dan atas namanya hadiri seminar transportasi Bus Way di Guangzou 30 Okt-1 Nopember 2012

3. Jokowi sadar tahu dan setuju salah satu donaturnya dalam pilkada - pilpres David Herman Jaya, jadi pelaku utama bersama Bimo pada proyek Bus TransJakarta. Padahal Jokowi dan kita semua tahu bahwa David. Herman. Jaya pernah menjadi terpidana korupsi Bus Trans Jakarta 2003 yang rugikan negara Rp 50 miliar.

Padahal semua pejabat Dishub DKI terutama Kadishub Udar Pristono tahu persis siapa David Herman Jaya mitra Bimo Putranto dan Jokowi. Meski David Herman Jaya terbukti koruptor Bus TransJakarta tahun 2003 sudah di Black listed di Pemprov DKI, kenapa tiga  PT Grup usahanya bisa menang lelang?

Awas jangan terkecoh mulut harimau berbusa! [brbs/abdullah/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version