BLORA (voa-islam.com) - Aborsi dan Zakat Profesi Polisi menjadi bahasan utama dalam Bahtsul Masa’il Pengurus Wilayah Nahdlotul Ulama Jawa Tengah, di Pondok Pesantren An-Nur Dukuh Seren Desa Sendangwungu Kec. Banjarejo, Blora, Senin (15/9/2014) kemarin. Tema acara ini sendiri bertajuk “Bahsul Masa'il Sebagai Sebuah Ikhtiar Meningkatkan Kualitas Hidup Umat.”
Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 61 tentang kesehatan reproduksi, secara garis besar ini membolehkan seorang wanita melakukan aborsi (menggugurkan kandungan).Hal ini dipahami dalam Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang menjelaskan bahwa, tindakan aborsi dapat dilakukan atas dasar adanya indikasi kedaruratan medis atau kehamilan akibat perkosaan dengan ketentuan usia kehamilan maksimal 40 hari dihitung sejak hari pertama haid.
Sedangkan Zakat profesi Polisi menjadi topik bahasan dalam Bahtsul Masa’il dilatar belakangi adanya Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat di kementerian/lembaga, sekjen lembaga, sekjen komisi negara, Pemda, BUMN dan BUMD melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZDA). Berkaitan hal tersebut,Polda Jawa Tengah menyambut baik dan mendukung upaya pemberdayaan ekonomi dan sosial bagian kesejahteraan rakyat, dengan ikut menghimpun zakat anggota/PNS Polri yang beragama Islam melalui BAZDA.
Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya mengatakan kiprah NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, dalam merebut hingga mengisi kemerdekaan Indonesia tidak diragukan lagi. Hal ini menjadikan NU – organisasi Islam yang didirikan oleh K. H. Hasyim Asy’ari ini - selalu menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan umat hingga isu nasional. Fatwa-fatwa dari para ulama NU juga selalu ditunggu-tunggu.
“NU sudah berjuang besar untuk negara ini,” ucapnya.
Menurut Bupati Djoko Nugroho, Zakat bisa menjadi kekuatan umat dalam mengentaskan permasalahan social, utamanya kemiskinan jika dikelola dan disalurkan dengan baik. Oleh sebab itu, menurutnya, kesadaran Zakat perlu digalakkan sebagai upaya memberdayakan umat mengatasi permasalahan umat.
Sementara Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, K. H. Ubaidillah Shodaqoh berharap melalui Bahtsul Masa’il ini bisa menemukan jalan yang terbaik untuk agama dan negara.
Berdasarkan pantauan lapangan voa-isalm.com, hadir dalam acara tersebut, Bupati Blora Djoko Nugroho, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidillah Shodaqoh, Ketua Pengurus Cabang NU Blora Aunurrofiq, Rois Syuriah Pengurus Cabang NU Kab.Blora K.H. Ma’shum Fathoni, Muspika Kec.Banjarejo, para Pengurus Cabang NU Blora, dan para tokoh NU se-Kab.Blora.
[syahid/protonema/voa-islam.com]