View Full Version
Senin, 22 Sep 2014

Para Pembicara Diklat ANNAS Membongkar Sepak Terjang dan Kesesatan Syi'ah

BANDUNG (voa-islam.com) – Syi’ah merupakan aliran sesat yang paling sesat dari aliran sesat lainnya. Dan aliran sesat syi’ah juga paling pandai untuk berbohong. Hal ini disampaikan oleh Ketua Harian Aliansi Nasional Anti Syi’ah (ANNAS) KH. Athian Ali M. Da’i, Lc, MA.

“Kelompok syi’ah meyakini bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini tidak suci dan asli lagi karena Al-Qur’an sudah mengalami “TAHRIIF”, yaitu diubah oleh 3 sahabat Rosulullah, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan,” katanya menjelaskan salah satu alasan kesesatan syi’ah saat menjadi pembicara Diklat ANNAS, pada Sabtu (20/09/14) di Masjid Al-Fajr, Buah Batu, Bandung.

“Padahal dalam Al-Qur’an disebutkan sesungguhnya orang beriman itu hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rosul-Nya, dan tidak ragu-ragu, termasuk tidak ragu-ragu kepada seluruh isi Al-Qur’an yang berjumlah 6.666 ayat dan hadits-hadits shahih yang disepakati oleh ulama ahli hadits” tambahnya dengan mengutip dan menjelaskan surat Al-Hujurat ayat 15.

Senada dengan KH.Athian Ali, Ketua Umum FAAS Jawa Timur Habib Ahmad Zain Alkaff memaparkan kesesatan kelompok sy’iah yang meyakini bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini tidak asli lagi dan sudah dirubah. Bahkan untuk meyakinkan penjelasannya ini, Habib Ahmad Zain Alkaff menunjukkan satu kitab yang ditulis oleh orang syi’ah yang berisi pernyataan bahwa Al-Qur’an sudah tidak asli lagi dan sudah mengalami perubahan.

Selain itu, menurut Habib Ahmad Alkaff, kesesatan aliran syi’ah lainnya yang membuat mereka keluar dari Islam adalah mereka mendudukkan Imam-Imam mereka di atas para Rosul Allah. Dalam hal ini Khumaini dalam kitabnya Al-Khukumah Al-Islamiyah halaman 53 berkata:

“Salah satu prinsip aliran kita adalah, sesungguhnya imam-imam kami mempunyai kedudukan (martabat), yang tidak dapat dicapai oleh para malaikat Mugarrob (tersekat) maupun oleh Nabi-Nabi yang diutus (para Rasul)” paparnya menyampaikan menjelaskan isi sebagi kitab yang ditulis oleh orang syi'ah dihadapan 1.000 peserta diklat.

Sementar itu, pengamat intelejen Kol. Purn. TNI. Herman Ibrahim, yang menjadi pembicara pada hari kedua memaparkan tentang konsipirasi-konsipirai, yang intinya memojokkan Islam, dari tingkat global (internasional) sampai dengan tingkat lokal (Indonesia) pada umumnya, serta tentang konsipirasi meng-sy’iah-kan Indonesia pada khususnya.

Ketika ditanya oleh seorang peserta apakah syi’ah ini sudah sampai kepada jajaran TNI dan Polri? Sehingga mereka ini menjadi backing para pengikut syi’ah di Indonesia? Kol. Purn. TNI. Herman Ibrahim menjawab dengan santai.

“Ada, bahkan waktu saya masih aktif, ada anak buah saya yang ikut syi’ah, saya juga bingung kenapa dia seperti itu” ujarnya.

Para pembicara dalam acara Diklat ANNAS ini mendesak agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, segera mengeluarkan fatwa sesat kepada aliran syi’ah, sehingga peperangan atau permusuhan antara kelompok Sunni dengan syi’ah, tidak terjadi di Indonesia. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version