View Full Version
Rabu, 24 Sep 2014

Tembak Mati Seorang Muslim Saat Shalat, Densus 88 Dinilai Menghina Allah dan Menodai Islam

BANDUNG (voa-islam.com) – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri membunuh seorang muslim bernama Nurdin saat sedang melaksanakan shalat ashar, pada Sabtu (20/09/2014) di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Densus 88 menembak Nurdin ketika sujud. Tindakan Densus 88 yang menembak mati tersebut dinilai sama dengan menghina Allah dan menodai Islam.

“Orang yang lagi shalat berarti sedang menghadap Allah Swt, mengganggu (orang) yang lagi shalat apalagi menembak, berarti menghina Allah berarti pula menghina dan menodai Islam karena shalat adalah bagian penting dari syariat Islam” kata Ketua Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH) Jawa Barat Ustadz Suryana Nurfatwa dalam rilisnya kepada voa-islam.com, pada Selasa (23/09/2014).

Ustadz Suryana kemudian mengatakan kalaulah ada orang yang melanggar hukum di negeri ini atau menjadi buruan negara, tapi alangkah arogannya jika harus menembak orang itu, apalagi yang lagi shalat, bukankah bisa menunggu sampai menyelesaikan shalatnya baru ditangkap.

“Kan Densus 88 jago-jago dalam menangkap, masa ketakutan orang itu kabur sehingga dalam posisi shalat harus ditembak, dan kalau orang itu tidak melawan mengapa harus ditembak,” ujarnya dengan nada heran.

Menurutnya lagi, jika Densus 88 menembak mati dengan berdalih untuk menegakan hukum, maka jangan pula melanggar hukum. Ustadz Suryana menyatakan bahwa jiwa Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab itu sudah hilang bahkan tidak ada pada Densus 88.

“Dia (Nurdi –red.) sedang ibadah kepada Tuhannya dan dia manusia yang harus diperlakukan dengan beradab, meskipun orang itu dianggap penjahat atau teroris tetapi penanganannya harus beradab” paparnya.

Menurut Ketua GARDAH Jabar ini, di dalam penjara saja disediakan tempat shalat berarti negara sangat menghargai syariat Islam. Nah ini meskipun buruan dia lagi shalat, mengapa tidak dihargai dulu, setidaknya kalau orang itu sudah tidak dihargai ya menghargai Islamnya lah.

“(karena Agama Islam) salah satu agama yang resmi dan diakui di negeri ini, bahkan Islam banyak berjasa dari mulai zaman perjuangan sampai zaman mengisi kemerdekan, dan yang paling penting hargai Allah Tuhannya umat Islam karena dia (Nurdin –red) lagi menghadap Allah,” pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version