View Full Version
Senin, 29 Sep 2014

Untuk Apa Pemilihan Presiden Langsung Jika Hanya Menguntungkan Asing?

JAKARTA (voa-islam.com) - Benarkah koalisi Merah Putih menggulirkan wacana mengembalikan pemilihan presiden ke Majelis Permusyawaratan Rakyat?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir beralasan pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat memecah belah masyarakat.

“Kalau pilpres langsung menimbulkan konflik, saya pikir harus dicabut,” ujar Herman saat dihubungi, Minggu, 28 September 2014.

Herman pernah mengatakan pemilihan langsung merupakan produk Barat. Menurut dia, demokrasi di Indonesia diwakilkan kepada parlemen. ”Kalau perlu, presiden dipilih kembali lewat MPR,” ujar anggota Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat itu pada 12 September lalu.

Di DPR, dia juga pernah mengusulkan amendemen Undang-Undang Dasar 1945 soal pemilihan presiden agar kembali lewat MPR. “Saya salah satu yang paling keras mengusulkan, tapi tidak disepakati,” katanya. Waktu itu, kata Herman, anggota DPR yang lain menolak karena usulan tersebut bisa menjadi blunder. “Nanti kita ribet,” ujar Herman, menirukan koleganya.

Anggota Fraksi Partai Demokrat, Hayono Isman, menilai peluang presiden kembali dipilih oleh MPR terbuka lebar. “Kalau Koalisi Merah Putih bisa menguasai DPRD dan kepala daerah, menguasai MPR pun bisa. Maka, melakukan amendemen mudah sekali,” kata Hayono, Sabtu lalu. 

Buat apa pemilihan presiden langsung, kalau hasilnya hanya memenangkan para kaki tangan penjajah dan pengkhianat bangsa? Pemilihan langsung hanya melahirkan pemimpin yang mengabdi kepada asing dan a seng (Cina), bukan mengabdikepada rakyat dan bangsa.

Sudah begitu menghabiskan uang rakyat berpuluh trilun, dan hasilnya hanya menguntungkan para penjajah. [jj/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version