BANDUNG (voa-islam.com) – Pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla ditolak kehadirannya oleh Persatuan Ulama Malaysia (PUM). Penolakan kedatangan Ulil ini tertuang dalam surat edaran dari PUM yang ditandatangani oleh DR Mohd Roslan Moh D Nor, Selasa (07/10/2014) yang lalu.
Ulil sendiri dijadwalkan akan hadir sebagai tamu dalam diskusi “Tantangan Fundamentalisme Agama Abad Ini” yang diselenggarakan oleh Islamic Renaissance Front dan Global Movemenet of Moderat Foundtation pada 18 Oktober 2014 nanti.
Salah satu alasan PUM menolak Ulil ini adalah karena Ulil dianggap terlalu banyak mempersoalkan nash-nash agama yang bersifat qath’i dan dengan sendirinya merendahkan urusan-urusan agama Islam. Hal ini sesuai dengan organisasi Jaringan Islam Liberal yang mana telah diharamkan di Indonesia dan Malaysia.
“Perkara ini sinonim dengan organisasi beliau, iaitu Jaringan Islam Liberal dimana fahaman ini telah diharamkan di Indonesia dan Malaysia,” tulis PUM dalam pers rilisnya yang diterima redaksi voa-islam.com, Jum'at (10/10/2014).
Kehadiran Ulil sebagai tamu utama, dianggap tidak sesuai bahkan menentang otoritas agama Islam di Malaysia.
“Persatuan Ulama Malaysia juga meminta agar JAKIM (MUI di Malaysia - red.) dan pihak-pihak berwenang dapat mengambil tindakan sewajarnya agar ide-ide liberal yang telah diharamkan di Malaysia tidak berkembang secara halus” tutup bunyi pernyataan dari PUM.
Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai penolakan pentolan JIL Ulil Abshar Abdalla ini di Malaysia, bisa dilihat juga dalam video berikut ini:
http://www.youtube.com/watch?v=zlpunnS5VnE
[syahid/voa-islam.com]