View Full Version
Rabu, 15 Oct 2014

Megawati Menikmati Hadiah dan Penghargaan Dari Konglomerat Tahir

JAKARTA (voa-islam.com) - Menantu Mochtar Riyadi, Tahir melalui "Tahir Foundation" memberikan penghargaan kepada Ketua Umum PDIP, Megawati. Ini bentuk terima kasih Tahir kepada Mega atas jasanya, bagi kepentingan konglomerat Cina.

Tahir bersama dengan James Riyadi, Sofyan Wanandi, Jacob Soetojo, dan sejumlah konglomerat Cina lainnya, menjadi tulang punggung Jokowi.

Maka, sesudah Mega menjatuhka pilihan kepada Jokowi menjadi calon presiden, dan kemudian memenangkan pemilihan presiden 9 Juli, maka sekarang Tahir memberikan hadiah dan penghargaan kepada Mega.

Ini akan semakin dalam penetrasi kepada PDIP dan Mega oleh para taipan Cina kedalam kehidupan politik Jokowi. Pengaruh para konglomerat Cina akan semakin jauh.

Artinya, Mega, Jokowi, dan PDIP, sudah dikantong para 'taipan' Cina, dan kemudian bukan hanya menguasai ekonomi, asset, tapi mereka menguasai kedaulatan politik, melalui Jokowi. Bahkan, yang sangat tragis, Mega memberikan pengampunan kepada konglomerat Cina yang sudah ngemplang BLBI Rp 650 triliun.

Maka, sikap akomodatif Megawati selaku Ketua Umum PDIP, yang meloloskan Jokowi, sebagai calon presiden, dan PDIP sudah bersedia menjadi kendaraan politik bagi para 'taipan' itu, kemudian Tahir memberikan hadiha dan penghargaan Lifetime Achievement Award dalam bidang birokrasi dari Tahir Foundation, Selasa, 14 Oktober 2014.

Penghargaan tersebut diberikan oleh yayasan milik bos Mayapada Grup, Dato Sri Tahir, yang merupakan menantu Mochtar Riyadi dan ipar dari James Riyadi, di mana Mega sebagai tokoh yang sudah teruji prestasi dan pengabdiannya dalam rentang waktu 30 tahun.

Secara simbolik, Mega selain mendapat piala dan piagam penghargaan, juga mendapatkan hadiah berupa uang Rp 1 miliar yang diserahkan langsung oleh Tahir. Sungguh menjadi sempurna kooptasi rezim baru, Jokowi melalui Mega oleh konglomerat Cina.

Megawati mengatakan akan memberikan penghargaan tersebut kepada kaum wanita. Menurut Megawati, pencapaiannya adalah bentuk perjuangan wanita di dunia politik. " Banyak wanita yang berjuang dari sebelum Indonesia merdeka, tetapi saat ini kaum wanita seperti termarjinalkan," ujarnya di Hotel Shangri-La.

Bukan hanya Mega, Tahir yang 'bos' itu, juga diangkat oleh Panglima TNI, Jendral Moeldoko, sebagai penasehat dibidang kesejahteraan. Inilah realitas yang dihadapi oleh kaum pribumi. Melaui para elite mereka, Republik ini dikusai oleh konglomerat Cina. [jj/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version