Jakarta (Voa-Islam.Com) - Pencekalan tokoh Sepilis (Sekularis, Pluralis dan Liberalis), Ulil Abshar Abdalla oleh pemerintah Malaysia untuk berbicara tentang Islam di negeri jiran itu, justru secara terselubung mendapat pembelaan dari Menag Luqman Hakim Saifuddin. Meski setuju dengan pencekalan itu, namun Menag menegaskan hal itu jangan sampai terjadi di Indonesia.
"Saya tentu menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia yang memiliki otoritas mencekal saudara Ulil Abshar Abdalla masuk ke wilayah Malaysia untuk berbicara tentang Islam disana. Mereka punya alasan tersendiri yang patut kita hormati,”ujar Menag pada press rilis yang diterima Voa-Islam.Com dari Humas Kemenag, Selasa (14/10).
Mengenai pencekalan yang dialami Ulil itu, Menag berharap hal itu tidak akan terjadi di Indonesia. “Tapi di Indonesia, saya berharap Pemerintah kita tak perlu melakukan larangan seperti itu,” tegas Menag.
Menurut Menag, sekeras, setajam, dan sebesar apapun perbedaan antar kita dalam hal pemikiran keagamaan, justru harus terus diupayakan untuk didialogkan guna mendapatkan pemahaman titik-titik persamaan dan perbedaannya.
Sebab bagi Menag Luqman Hakim Saifuddin, selama pikiran-pikiran itu tidak mengajak kepada makar atau penistaan dan penodaan atas pokok-pokok suatu paham agama, maka perbedaan yang ada justru perlu terus didialogkan.
“Kita harus menjaga dialog paham pemikiran dalam intra dan antar agama secara santun, semata-mata demi meningkatkan kualitas peradaban kemanusiaan kita, bukan justru sebaliknya,” ujar Luqman Hakim Saifuddin yang berharap masih dapat menjabat Menag lagi di Kabinet Jokowi-JK meski berasal dari PPP yang selama ini menjadi partai pendukung Koalisi Merah Putih (KMP). (Abdul Halim/Voa-Islam.Com)