View Full Version
Senin, 20 Oct 2014

Perang Koalisi Jokowi Vs Prabowo Jilid 2 Sesungguhnya Belum Dimulai

JAKARTA (voa-islam.com) - Tudingan politisi DPR dari PDIP Masinton Pasaribu yang menuduh Koalisi pro-Prabowo Subianto atau Koalisi Merah Putih (KMP) memiliki rencana terselubung impeachment atau pelengseran presiden terpilih Jokowi dalam waktu dekat, ditanggapi Raden Nuh, pengamat hukum dan politik dari Jaringan Advokat Publik (JAP).

Menurut Raden Nuh, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak perlu khawatir pada sinyalemen adanya rencana menggulingkan Jokowi setelah dilantik menjadi presiden. KIH sebaiknya lebih mengkhawatirkan rencana KMP mengambilalih (take over) pengendalian atas diri Jokowi dari tangan KIH.

"Konstitusi memberikan kekuasaan sangat besar kepada parlemen. DPR tidak saja berperan sebagai legislatif, eksekutif dan yudikatif (untuk bidang tertentu), melainkan juga berperan sebagai lembaga pemutus untuk jabatan-jabatan strategis negara," ujar Raden Nuh, usai kesempatan diskusi bersama tokoh sesepuh masyarakat Jawa Barat, Tatto Soegiarta Pradjamanggala, Jumat (17/10/2014) di Jakarta Selatan.


Masington Pasaribu menuding KMP sebagai tiran parlemen dan akan menggulingkan Jokowi paling lama dalam waktu 1,5 tahun.


“Mereka (koalisi pro-Prabowo) itu tirani parlemen. Targetnya yang saya dengar dari mereka yang ikut koalisi, mereka mau 1,5 tahun impeachment. Niatnya sudah buruk. Bukan koalisi yang jalankan program pro-rakyat. Kalau ada kesan pro-rakyat, itu bungkusnya, tapi mereka mau pecat presiden yang dipilih secara demokratis,” ujar Masinton di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Rabu (15/10/2014).


Masinton menjelaskan taktik untuk melakukan pelengseran terhadap Jokowi sudah dilakukan saat ini. Buktinya adalah dikuasainya DPR dan MPR. Kemudian pemilihan alat kelengkapan dewan serta pimpinan komisi pun diatur dengan voting melalui UU MD3 yang telah direvisi.


“Praktiknya sudah sistematis. Mereka desain UU MD3, semuanya di DPR dipilih berdasar paket. Besok ada paripurna dan besok itu krusial karena pembagian komisi-komisi serta kelengkapan dewan. Mereka tutup ruang musyawarah,” imbuh dia.


“Yang mereka tampakkan itu menang-menangan atau voting. Aku miris ketika saksikan pemilihan Ketua MPR. Ekspresi mereka itu kayak dendam karena bisa kalahkan kami,” tandas Ketua Umum Repdem itu.


Raden Nuh, mantan aktifis mahasiswa awal tahun 1990an itu menambahkan, tudingan KMP sebagai tiran parlemen oleh politisi KIH adalah seperti menepuk air di dulang, terkena ke muka sendiri.



 "Kubu Jokowi selama tiga tahun terakhir telah melakukan praktik tiran secara total dan sempurna, yakni tiran dalam hal opini publik. Mereka mengembangkan tirani opini secara total, sehingga menjadi seolah-olah pemilik tunggal kebenaran. Tirani opini publik itu merupakan hasil rekayasa dari seluruh pemberitaan media nasional pendukung kubu Jokowi, yang mengendalikan lebih dari 80% media nasional," ungkap Raden.


Mengenai jaminan kelangsungan kekuasaan Jokowi setelah dilantik menjadi Presiden, Raden Nuh memberi analisa dan prediksi menarik mengenai konstelasi politik Indonesia ke depan.



"KMP akan terbelah antara pendukung pemakzulan Jokowi dan pendukung kelangsung pemerintahan Jokowi. Partai Golkar, terutama faksi Ketua Umum Aburizal Bakrie akan menjadi kekuatan terbesar di KMP yang akan mati-matian mempertahankan Jokowi sebagai presiden. Faksi ARB tidak ingin Jokowi digulingkan, karena akan mengantarkan Wapres JK menjadi presiden. Jika Jusuf Kalla menjadi presiden, posisi ARB sebagai ketum Golkar dipastikan akan tergusur," jelas Raden, yang perah menjabat direktur utama BUMN itu.


Ditambahkannya, Partai Golkar adalah partai yang tidak pernah ingin menjadi oposisi. Golkar selalu ingin berada dalam pemerintahan, termasuk dalam pemerintahan Jokowi. Meski demikian, untuk sementara ini Golkar berada di luar pemerintahaan, sambil mencari kesempatan terbaik menggusur PDIP dan KIH dari Kabinet Jokowi. Posisi politik Partai Golkar ini akan mengakibatkan KMP terbelah.


"Tidak hanya KMP yang terbelah, KIH dan PDIP pun juga akan terbelah. Yang terjadi nanti di parlemen adalah dinamika politik mencari format keseimbangan baru melalui pertarungan memperbutkan Jokowi dan lobi-lobi antar elit partai di parlemen. Pada saat itulah 'perang politik yang sesungguhnya' di mulai," jelasnya.


Politisi PDIP lainnya Rieke Diah Pitaloka menegaskan, apabila pemerintahan Jokowi-JK terus diganjal, maka rakyat akan bertindak.


“Kalau langkah di parlemen diganjal, maka saatnya bergabung dengan rakyat. Kita mau rakyat masuk untuk bangun fraksi balkon. Jadi ada 11 fraksi, satunya fraksi balkon,” tandas Rieke.

Jokowi Akan Pindah Koalisi?

Akun TM2000 mengatakan ada 2 nasihat pemimpin lawas dalam menyikapi musuh.

“Aku telah melenyapkan semua musuhku, karena kujadikan mereka semua temanku” Lincoln

 “Aku telah memaafkan semua musuhku, dengan memutuskan eksekusi mati untuk mereka semua,”

Jokowi dipastikan akan dilantik jadi Presiden. Setiap usaha menggagalkan pelantikan Jokowi = makar. Iknonstitusional. Dicap sebagai penjahat. Kenapa? Karena acara pelantikan Presiden RI adalah agenda negara. Bukan agenda Jokowi-JK. Setiap usaha menggagalkannya = musuh negara !

Beda halnya jika Jokowi didesak kepastian status hukumnya oleh massa atau siapa saja ke KPK & Kejagung. Itu adalah upaya penegakan hukum. Pertarungan merebut kekuasaan (DPR, DPD, Presiden dll) sudah diatur mekanismenya oleh konstitusi dan UU. Jagan keluar dari koridor itu.

Ketika pertarungan usai, pertarungan tak dapat dimenangkan karena satu dan lain hal, maka cukuplah sudah. Medan perang politik berpindah. Medan perang pindah ke gedung parlemen. Perang di luar parlemen hanya dimungkinkan melalui medan perang OPINI by media. Lebih dahsyat.

Dalam politik, ada hukum. Jika kau tak mampu mengalahkan musuhmu, maka rangkullah musuhmu itu. KMP akan rangkul Jokowi.  Jokowi adalah sosok proxy sempurna idaman semua elit. Dia ga punya visi, misi, idealisme, program, kebijakan dan seterusnya. seperti kertas kosong.

Menggusur Jokowi lebih merugikan elit. Kapan lagi elit dapat menjadi presiden bayangan, the master of the president, king maker dan seterusnya. Menggusur Jokowi bukan pilihan terbaik bagi elit KMP. Lebih baik KMP menggusur Mamak Banteng, Agen Intel RRC, CSIS, Tim Begawan dan seterusnya.

Prioritas utama KMP adalah Gusur mamak banteng. Itu sudah termasuk anak mamak banteng cs dan lain-lain. Ga sulit. Sebab KMP jika solid jadi Raja di DPR.

PDIP sudah mencak-mencak. Kaget melihat manuver dan strategi jitu KMP. Jokowi malah dirangkul, diajak pindah “Rumah”.

Jokowi ga punya pilihan. Ngotot tetap di rumah mamak banteng cs (KIH) akan antarkan dia ke jurang kematian. KMP tawarkan kehidupan. Jokowi ga mungkin menolak untnk bergabung degan KMP. Meninggalkan KIH yang ringkih.Good bye mamak banteng ..good bye KIH.

Bergabung dgn KMP, Jokowi dapat jaminan. Aman sentosa sejahtera bahagia mungkin hingga 5 tahun. KMP menawarkan surga ke Jokowi, Menolak KMP dan gabung ke KIH, bagi Jokowi sama saja masuk neraka. Jika KMP dapat terus solid, Jokowi bakal the end.

Skenario mana yang akan berjalan? Rakyat cuma bisa jadi penonton dan siap-siap kecewa (lagi). As Always. [adivammar/GN/ahmed/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version