View Full Version
Senin, 20 Oct 2014

Rachmawati Soekarnoputri: Melalui Kekuatan Moral Saya Menolak Pelantikan Jokowi

JAKARTA (voa-islam) - Putri Sang Proklamator Soekarno mengatakan bahwa bahwa dirinya tak  rela Jika Jokowi dilantik masuk Istana dikarenakan bahwa Jokowi masih terjerat kasus hukum, tetapi, Ketua Front Pelopor ini mengatakan, pihak terlapor belum disentuh, kasus  yaitu dana pendidikan ketika Jokowi di Solo. "Kami tetap jalan walaupun ada pertemuan (Prabowo-Jokowi), kami harus juga. Etalase saja yang dipertotonkan kepada rakyat," ujar Rachmawati di Rumahnya bilangan Jatipadang Jakarta Selatan.

Menilik tegas kompromi politik yang mengabaikan kepentingan bangsa. Saat ini politik penyanderaan terjadi, politisi terjerat kasus, saling sandera kasus.
"Desain politik yang terjadi saat ini, dari asing," tegasnya.

Sementara itu sikap Politisi Sri Bintang juga menyoroti bahwa hendaknya TNI Polri menjaga NKRI. Kita lihat aparat mulai condong, sebagai prajurit Sapta Marga, seharusnya. Menjaga NKRI.

"Sikap saya tidak pernah berubah, Saat ini KPK tersandera sehingga tidak bisa menetapkan hukum yang menjadi tanggung jawabnya. Kasus Solo contohnya," jelas  Sri Bintabng Pamungkas.

Bintang menilai ada pemihakkan kepada kelompok tertentu. Jaksa Agung, ujar Bintang kok bisa Jaksa Agung tangani kasus korupsi. Ada apa ini.

Kami menolak Jokowi jadi presiden, kami juga menolak pelantikannya. Yang mendukung sudah dipersiapkan sejak lama, saya tahu siapa yang ada dibelakang mereka.

Mereka semua bergabung dengn konglomerat hitam ini berbahaya bagi NKRI. Apalagi akan adanya pasukan internasional, yang akan masuk Papua. Itu karena ulah Jokowi. Dia bukan hanya disetir tapi dia adalah agen, jelas Bintang.

Saat ini katanya Pimpinan MPR akan memanggil Jaksa Agung dan KPK. Usai pelantikan. Nampaknya tak mungkin lagi, sebab sudah berpihak.

Sementara itu Progres98 menilai konstelasi politik yang ada nanti  Golkar akan diambil Jusuf Kalla dengan calon ketumnya akan diambil Aksa Mahmud. Sangat mudah bagi saudagar. Untuk mengambil Golkar. PAN akan diambil oleh Zulkifli Hasan. Sekjen anak Amin Rais.

"Prabowo ditipu oleh Zulkifli dan Setya Novanto. Melalui lobi-lobi politik. Dengan menjanjikan penjungkiran di tengah jalan. Itu tidak mungkin," ujar Faizal Assegaf ketua Progres 98

Tindakan Prabowo (bertemu Jokowi) sangat kontraproduktif. Dengan cita-cita KMP. "Saya tidak paham dengan tindakan Prabowo yang ketemu dengan Jokowi. Kalau kita negara hukum, kenapa tidak menyentuh kasus-kasus yang terjadi pada politisi,"tegasnya. [wahid/ahmed/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version