View Full Version
Rabu, 22 Oct 2014

Muhaimin Iskandar Kena Tulak Oma Irama, Gagal Jadi Menko

JAKARTA (voa-islam.com) - Mungkin Ketua PKB Muhaimin Iskandar, klenger, walaupun masih bisa tertawa. Dia sudah banting tulang, siang-malam, memenangkan Jokowi. Tapi sudah diujungnya, dia bakal tidak jadi menterinya Jokowi. Inilah balasan dia sudah menyakiti Oma Irama, dan berkhianat, mendukung Jokowi.

Kabarnya,  Muhaimin Iskandar menolak menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-JK. Dia memilih fokus menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebelumnya, 'Bos' Jokowi sudah menegaskan, tidak boleh rangkap jabatan, kalau jadi menteri, harus meninggalkan jabatan partainya. 

Pernyataan itu sekaligus menepis kabar dia yang disebut-sebut akan mengisi pos Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra). Apakah penolakan ini karena kabar Cak Imin dapat raport merah dari KPK? Belum diketahui. Memang, saat dia menjadi Menteri Transmigrasi, banyak bawahannya yang digelandang KPK.

Penolakan jadi menteri dalam kabinet Jokowi-JK disampaikan oleh Cak Imin lewat media sosial twitter pribadinya. Soalnya, kalau sudah jadi menteri, kemudian digelandang KPK, nasibnya Jokowi akan sama dengan SBY. Jadi baunya busuk.

"Kayaknya aku lebih memilih konsentrasi jadi ketua umum PKB, krna memang lebih baik tdk merangkap dg jabatan menteri.. Mohon dukungan," kata Cak Imin lewat akun twitter @MuhaiminIskndr, Selasa (21/10/2014).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, menyatakan lebih memilih berkonsentrasi menjadi ketua umum, daripada menjabat sebagai menteri dalam kabinet Presiden Jokowi. Hal tersebut dia sampaikan dalam kicauannya di media sosial twitter.

Di KPK, nama Muhaimin Iskandar memang sudah tidak asing lagi. Namanya pernah masuk dalam pusaran kasus suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur (DPPID) tahun 2011 silam. Kasus ini leibih dikenal dengan kasus durian karena uang disimpan dikardus durian.

Uang suap senilai Rp 1,5 miliar itu diduga akan diserahkan pada Muhaimin yang saat itu menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans). Banyak-banyak berdzikir dan istighgar saja. Itu lebih baik. Daripada mengejar jabatan di pemerintahan Jokowi. [jj/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version