JAKARTA (voa-islam.com) - Orang kedua Amerika Serikat, yaitu Menteri Luar Negeri John Kerry menghadiri upacara pelantikan Joko Widodo. John Kerry ke Jakarta, juga bermaksud mencari bantuan negara-negara di Asia Tenggara dalam perang terhadap Daulah Islam Suriah dan Irak (ISIS) di Timur Tengah.
Amerika Serikat memimpin koalisi 50 negara untuk memerangi ISIS. Koalisi Amerika Serikat serta 50 negara itu, sekarang mengintensifkan serangan udara mereka ke Suriah dan Irak, terutama ke wilayah-wilayah yang telah dikuasai oleh pejuang ISIS.
Selama kunjungannya, Kerry melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Indonesia, Perdana Menteri Malaysia dan Singapura, Sultan Brunei, Perdana Menteri dan Menteri Urusan Luar Negeri Filipina dan Australia.
Pejabat senior dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pembicaraan antara John Kerry dan Jokowi menyangkut masalah sengketa Laut Cina Selatan. Di mana Cina telah menjadi perhatian bagi AS dan sekutunya di Asia. Pembicaraan juga akan membahas bagaimana menghadapi virus Ebola dan meningkatkan perdagangan di Pasifik.
Namun, prioritas pembicaraan antara John Kerry dan Joko Widodo adalah Amerika Serikat mencari bantuan lebih luas dalam perjuangan mereka melawan ISIS di Suriah dan Irak.
Kerry mendesak kepada pemerintah Jokowi agar mencegah warga negara Indonesia pergi ke Suriah dan Irak, dan menghimbau kepada warga negara-negara Asia Tenggara untuk tidak ke dua negara di Timur Tengah tersebut.
Selanjutnya, Kerry akan membahas kemungkinan pembekuan aset kelompok-kelompok militan dengan Joko Widodo, tapi dengan cara yang tetap sejalan dengan kebijakan PBB.
Dalam pertemuan tersebut, Kerry menegaskan, Indonesia telah mencapai kemajuan menghadapi isu-isu militan yang sekarang mencemaskan bagi Amerika Serikat. Amerika Serikat ingin mendorong Indonesia berperan lebih aktif melawan terorisme, dan berpartisipasi aktif menghadapi masalah isu global, terutama masalah ISIS, yang sekarang juga menjadi agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo pasti tidak akan mempunyai pilihan menghadapi permintaan Amerika Serikat, saat John Kerry berkunjung ke Jakarta, pada momen pelantikan Presiden Jokowi.
Hal ini persis yang seperti di inginkan oleh Indonesianis, Prof. Wiliam Lidle, yang menullis di Majalah Tempo, (edisi Jokowi), dan Lidle menginginkan pemerintah Jokowi menjadi mitra straregis bagi Amerika dalam memerangi ISIS. [dimas/mim/may/voa-islam.com]