View Full Version
Ahad, 26 Oct 2014

Tahun Baru Hijriyah, Kaum Muslimin Harus Berkontribusi Membangun Umat

BANDUNG (voa-islam.com) – Pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Wilayah Jawa Barat Ustadz Hadiyanto A. Rochim, M.Si., memberikan beberapa pesan kepada umat Islam di seluruh dunia, khususnya Indonesia, terkait momentun tahun baru Hijriyah 1436 H, atau tahun baru Islam. 

"Bangun kekuatan umat melalui para pemimpin umat," katanya kepada voa-islam.com melalui pesan pendeknya, Sabtu (25/10/2014).

"Para pemimpin umat tidak boleh egois," katanya menambahkan.

Ustadz Hadiyanto mengajak kaum Muslim yang profesional di berbagai bidang keilmuwan untuk berkontribusi kepada umat.

"Para profesional Muslim agar mewakafkan potensinya untuk umat. Jangan pragmatis dalam hidup," katanya. 

Selain itu, pada momentum tahun baru Hijriyah ini, Ustadz Hadiyanto juga mengajak kepada kaum Muslimin untuk bersatu dan waspada terhadap kelompok pemecah belah umat.

"Dan umat (Islam) tetap waspada hadapi kelompok pemecah belah umat," paparnya.

 

Tahun Baru Hijriyah; Jangan Lupakan Kewajiban Berjihad Menegakkan Syari'ah

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Persis Jawa Barat Ustadz Syarif Hidayat, M.Pd., memberikan beberapa pesan kepada umat Islam di seluruh dunia, khususnya Indonesia, terkait momentun tahun baru hijriyah 1436 H, atau tahun baru Islam.

“Wahai kaum muslimin, mari kita isi tahun baru Hijriyah ini dengan peningkatan iman, ilmu, dan amal. Karena hanya dengan iman, ilmu, dan amal kita dapat mencapai kejayaan dunia dan akhirat,” katanya dalam rilis yang diterima voa-islam.comSabtu (25/10/2014).

Ustadz Syarif selanjutnya mengatakan bahwa kita tidak boleh melupakan kewajiban untuk berjihad.

“Yang tidak boleh kita abaikan adalah kewajiban berjihad untuk menegakan syari'ah di negeri yang kita cintai ini, terlebih lagi saat ini kita telah memiliki pemimpin baru,” ujarnya.

Menurutnya lagi, new hope yang sejatinya kita pegang adalah harapan yang beberapa dekade lalu dikemukakan Malik Ben Nabi seorang cendikiawan Al-Jazair.

“Kata Malik, fajar Islam akan terbit dari Indonesia. Namun demikian, bila kita tidak mampu mewujudkan syurut nahdhah (syarat-syarat kebangkitan)-nya, niscaya harapan itu tinggallah harapan yang bersifat utopis dan artifisial,” katanya menegaskan.

“Untuk itu, sekali lagi, mari kita perjuangkan cita-cita mulia founding father negeri ini, yaitu menjalankan syari'at Islam bagi para pemeluknya,” katanya mengakhiri. [syahid/may/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version