MALANG (voa-islam.com) - Jokowi telah dilantik menjadi Presiden Indonesia periode 2014-2019. Kini Gubernur Jakarta berada di tangan si Cina Ahok. Aksi Front Pembela Islam (FPI) yang berujung dengan keributan memang menghasilkan rasa simpati, sehingga masyarakat Jakarta jadi faham siapa Ahok.
Mulai banyak para politisi yang mulai melek akan kebringasan sikap Ahok dalam menata Jakarta, seakan-akan dia adalah yang punya Jakarta.dan semaunya dia.
Sikap iniah yang membuat beberap tokoh dan cendekiawan muda banyak memberikan dukungan kepada FPI, baik ormas Islam maupun ormas lainya, untuk segera menurunkan Ahok dari kursi tahta Gubernur Jakarta.
Ustadz Alfian Tanjung, salah seorang pengamat dan pemerhati gerakan Komunis Gaya Baru (KGB) yang tinggal di Jakarta ini, di sela-sela acara Deklarasi Nasional di Malang, Ahad (26/10/2014), reporter voa-islam.com mencoba mewawancari beliau seputar sikap Ahok yang akan menjadi gubernur DKI Jakarta.
“Kalau menurunkan saya fikir sebuah kewajiban yah, karena dia sudah terlalu banyak point, terlalu banyak klausul, pencitraan yang membuat Ahok pilihanya cuma satu yaitu harus diturunkan” katanya dengan gaya betawi.
Kemudia Ustadz Alfian memberikan semua analisa kasus yang pernah terjadi semisal dalam menurunkan seorang penjabat.
“Kalau Aceng Fikri hanya gara-gara nikah lagi saja bisa dilengserkan, kenapa ini (Ahok) yang jelas-jelas melakukan sebuah bentuk pengingkaran, penghinaan ,dan menyebut beberapa hal yang sangat melukai hati umat Islam, Ahok juga yang merubah konstum belajar anak-anak sekolah di paskan dengan pakaian gaya cina, banyak macem hal yang membuat seperti itu” paparnya.
“Setidaknya Ahok menjadi wajib untuk segera dilengserkan dan diamputasi, dan kemungkinanya sangat tergangung dari kerjasama teman-teman di DPRD di dalam dan d tambah dengan aksi di luar gitu” tambahnya.
Ketika ditanya tentang seberapa kuat teman-teman DPRD yang siap untuk membantu menurunkan Ahok dari kursinya beliau sampaikan pandanganya.
“Ada PPP, PKS, Gerindra dan ada kecendurangan partai-partai lainnya,” pungkasnya. [syahid/Protonema/voa-islam.com]