View Full Version
Rabu, 29 Oct 2014

Mengapa Kabinet Presiden Jokowi Tanpa Orang Batak?

JAKARTA (voa-islam.com) - Inilah pertamakali kabinet yang tanpa satupun orang Batak. Sejak zaman Soeharto sampai SBY selalu ada orang Batak menjadi menteri. Sekarang, di zamannya Jokowi menjadi presiden, tak satupun orang Batak jadi menteri. Mengapa?

Di zaman Soeharto, selama tiga puluh tahun berkuasa, pasti ada menteri atau pejabat dari orang Batak. Menteri Pertahanan yang pertama yang diangkat Soeharto saja berasal dari Batak. Namanya Jenderal Maraden Panggabean. Jadi, selalu ada orang Batak. Tapi, di zaman Jokowi ini, orang Batak ‘nothing’.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa setidaknya aka ada empat orang Batak  yang akan menjadi menteri di kabinet Jokowi. Empat orang tersebut, antara lain, Efendi Simbolon yang akan diplot menjadi Menteri ESDM, Muarar Sirait diplot menjadi Menteri Sekretaris Negara, Trimidya Panjaitan Menkumham, dan yang paling penting lagi, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan menjadi Menko Polhukam.

Tapi, sesudah Jokowi mengumumkan nama-nama menterinya, tak satupun orang Batak. Padalah, seperti Luhut Binsar Panjaitan, selalu nampak  hadir di setiap acara bersama Jokowi. Lantas apa yang menyebabkan Luhut Panjaitan tak muncul?

Menurut laporan Majalah Tempo (27 Oktober – 2 Nopember 2014), Megawati merasa ‘gedek’, karena Luhut Panjaitan terlalu dominan atas Jokowi. Sehingga membuat Mega kurang sreg dengan langkah-langkah Luhut Panjaitan tersebut. Sebelumnya, beredar kabar dari wartawan senior The Strait Time Singapura, bahwa Jokowi sudah setuju Luhut menjadi wapresnya.

Kabar lain menyebutkan, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan dan Jenderal Wiranto berebut jabatan Menko Polhukam. Kemudian, Jokowi mengembalikannya kepada Mega, dan Mega meminta pertimbangan kepada Hendropriyono, lalu Hendro menyarakan Mega memilih Tedjo Edy. Maka, saat diumumkan susunan kabinet yang muncul nama Tedjo Edy. Begitu... [dimas/may/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version