JAKARTA (voa-islam.com) - Riwayat Jendral Luhut Binsar Panjaitan belum tamat. Meskipun gagal menjadi Menko Polhukam di kabinet Kerja Jokowi, kemungkinan masih menunggu jabatan yang lebih strategis, sebagai Kepala Kantor Kepresiden.
Jokowi mengatakan Kepala Kantor Kepresidenan adalah orang yang dekat dan paham seluk-beluk sang presiden. “Pokoknya, orang dekat,” katanya. Mungkinkah sebagai orang 'dekat' Jokowi, peluang Jendral Luhut Binsa Panjaitan, nantinya akan terwujud dengan katagori sebagai 'orang dekat' Presiden Jokowi?
Sumber-sumber yang mengetahui penyusunan lembaga kepresidenan mengatakan bahwa bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut Binsar Panjaitan—kerap disebut sebagai orang dekat Jokowi—bakal memimpin Kantor Kepresidenan. Nama lain yang juga disebut adalah mantan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Kuntoro Mangkusubroto.
Dengan adanya rumor tentang dirinya akan dicalonkan sebagai Kepala Kantor Kepresiden itu, Luhut enggan berkomentar banyak soal kemungkinan menjadi Kepala Kantor Kepresidenan. “Saya belum dihubungi Presiden. Tunggulah beberapa hari ke depan,” ujarnya. Tapi dia membenarkan bakal ada perubahan struktur di Kantor Kepresidenan.
Mantan Sekretaris Tim Transisi, Andi Widjajanto, mengaku belum mengetahui calon Kepala Kantor Kepresidenan. “Keputusannya ada di Presiden,” ujarnya setelah berkunjung ke kantor Luhut Panjaitan. Andi membantah bertemu dengan Luhut untuk membicarakan Kantor Kepresidenan.
Kantor Kepresidenan adalah “tangan kanan” Jokowi. Jokowi telah setuju dengan format baru dua lembaga kepresidenan, yaitu Sekretariat Negara dan Kantor Kepresidenan. Rencananya, Sekretariat Kabinet dan Sekretariat Wakil Presiden bakal dilebur ke dalam Sekretariat Negara. Sedangkan UKP4 bakal masuk ke Kantor Kepresidenan.
Kepala Kantor Kepresidenan bakal setara dengan Sekretaris Negara. Kantor Kepresidenan juga bakal dilengkapi dengan lima deputi atau setingkat eselon I. Lima deputi itu meliputi strategi, politik, delivery, komunikasi, dan intelijen. Deputi politik bertugas mencermati dinamika politik seperti yang terjadi di parlemen.
Deputi intelijen berfungsi memberi analisis perkembangan terbaru masalah politik, hukum, dan keamanan. Deputi strategi bertugas membuat perencanaan apa yang akan dilakukan Jokowi-Kalla sehari-hari terkait dengan program pemerintah.
Deputi komunikasi, bertugas menyampaikan perkembangan program masyarakat melalui media. Deputi ini pun akan menyiapkan substansi pidato atau pernyataan Presiden Jokowi. Sedangkan deputi delivery bertugas memastikan program unggulan pemerintah berjalan.
Itulah langkah-langkah kebijakan Jokowi yang akan dijalankan, khususnya melakukan re-strukturisasi lembaga-lembaga yang ada di lingkungan Istana. Siapa orang dekat Jokowi yang akan dipercaya menjadi Kepala Kantor Kepresiden? Mungkinkah Luhut Panjaitan yang gagal menjadi Menko Polhukam, dipilihnya? [jj/dbs/voa-islam.com]