MALANG (voa-islam.com) - Indonesia adalah negara yang besar, beribu pulau dan dan beraneka ragam suku dan adat ada di dalamnya.masyoritas penduduknya beragama Islam. Bahkan dari presiden pertama hingga sekarang ini, di KTP-nya beragama Islam.
Kemerdekanan bangsa Indonesia yang kita peroleh saat ini adalah anugrah Allah SWT, yang begitu besar yang diberikan Allah kepada bangsa Indonesia, terhitung dari Agustus 1945 hingga sekarang. Maka kemerdekaan bangsa Indonesia sudah 69tahun lamanya terbebas dari penjajahan dan perbudakan bangsa asing.
Peran umat Islam yang begitu luar biasa tidak boleh dilupakan oleh bangsa Indoneisa saat ini. Para ulama dan santri mengerahkan jiwa dan raganya demi mendapatkan kemerdekaan, sehinggga bisa menjadi tuan rumah di negara sendiribukan justru menjadi budak.
Amir Jamaah Anshorus Syariah (JAS) Ustadz Achwan menerangkan, pentingnya intropeksi diri, terkait kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah yang merupakan anugrah dan karunia dari Allah SWT. Hal itu disampaikannya dalam Dekalarasi Nasional Gabungan Penyelamat NKRI dari Paham Syiah, Salibis, Zionis, Yahudi, dan Komunis Gaya Baru (KGB), di Malang, Ahad (26/10/2014).
“Kita mengajak untuk bermuhasabah, saya berbicara di sini bukan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) tapi Negara karunia Allah,saya ingin mengungkapkan kalau tidak ada syariat i’dad maka tidak ada kemerdekaan Indonesia, bahkan sumbangan terbesar adalah ulama dan santri dalam membela agamanya” katanya.
“Negara karunia Allah ini sekarang ini ditangani bukan dengan syariat Allah,kalau kita bicara Al-Haq kita takut melanggar HAM, menjunjung demokrasi padahal mereka paling tidak demokratis, paling melanggar HAM. Ini realitas seperti itu,kalau demokrasi menghormati pendapat siapapun juga,lebih lebih untuk kemaslahatan manusia, mengapa kalau Islam malah jadi tertuduh setiap kita bicara tentang islam” tambahnya.
Dari setiap perjalanan sejarah yang di jalani umat Islam di Nusantara ini. Beliau mengajak untuk bermuhasabah.
“Hadirin rohimakumulloh mari kita mengevaluasi, bahwa di negara yang kita berdiri ini,saya tidak menganggap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tapi saya ingin mempertahankan Negara Karunia Allah,” ujarnya.
Amir Jamaah Anshorus Syariah ini juga menegaskan bahwa sistem demokrasi adalah sistem yang terus memperburuk kondisi dan keadaan.
“Kemudian kita ini sudah berapa tahun merdeka hampir 70 tahun kita merdeka, dengan sistem demokrasi semakin hari semakin terpuruk, ini juga harus muhasabah,kita berani mengatakan semua dari yang terjadi ini adalah keteledoran umat Islam, karena masing-masing diri sudah saling sibuk dengan kelompok masing-masing,” paparnya.
Akhirnya setiap para pemimpi kemenangan Islam, untuk para perindu kejayaan Islam harus bertekad baja untuk kembali ke sistem islam, dengan keimanan dan kesabaran dalam mendakwahkan dan memperjuangkanya. [syahid/protonema/voa-islam.com]