BEIJING (voa-islam) - Pertama kalinya Jokowi sebagai presiden menjejakan kakinya di Beijing, menghadiri KTT APEC, ASEAN, dan G-20. Jokowi akan bertemu dengan Presiden AS Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina, Xi Jinping, dan sejumlah pemimpin dunia lainnya.
Jokowi akan menyampaikan pidato resmi dalam KTT APEC, dan kemungkinan akan menegaskan posisi Indonesia di tengah-tengah perubahan global.
Dibagian lain, Obama ingin mengajak Indonesia berpartipisasi menghadapi ISIS dan menghapi Cina dalam konflik di Laut Cina Selatan. Seperti dikemukakan oleh Menlu John Kerry,saat datang di Jakarta, menghadiri pelantikan Jokowi.
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengatasi ekstremisme dan radikalisme. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam pertemuan bilateral.
"Masalah ekstremisme dan radikalisme, kami punya pengalaman selama 30 tahun," kata Jokowi kepada Obama di Hotel Westin, Senin, 10 November 2014. Pada masa pemerintahannya, Jokowi menegaskan akan menambah pendekatan untuk mengatasi radikalisme.
Pendekatan yang akan ditambah adalah melalui budaya dan keagamaan. "Akan kami tambah pendekatannya untuk mengatasi radikalisme. Ditambah pendekatan budaya dan keagamaan," ujarnya.
Cina juga ingin menguatkan kerjasama bilateral dibidang ekonomi, dan meningkatkan penguasaan Cina atas ekonomi Indonesia. Sementara itu, bekas penguasa komunis dunia, Rusia juga ingin meningkatkan kerjasama militer dengan Indonesia.
Dibagian lain, pakar hubungan internasional, Prof. Hikmahanto, mengatakan Presiden Jokowi perlu menyampainkan aspirasi rakyat Indonesia yang berdaulat yang tidak ingin dijajah.
Jokowi telah bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dan Perdana Menteri RRT Li Keqiang.
Jokowi menghadiri Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders' Meeting di Beijing, Tiongkok, pada 8-12 November 2014.
Jokowi juga dijadwalkan menghadiri ASEAN Summit di Myanmar pada 12-14 November 2014, lalu melanjutkan perjalanan ke acara G-20 Leaders' Summit di Brisbane, Australia, pada 15-16 November 2014.
Bangsa Indonesia bisa melihat peran Jokowi di forum global, dan sikapnya menghadapi para pemimpin dunia. Apakah Jokowi bisa berdiri tegak dan terhormat sebagai pemimpin Indonesia dihadapan para raksasa dunia, atau hanya sekadar sebagai 'follower' saja. [dimas/dbs/voa-islam.com]