View Full Version
Kamis, 20 Nov 2014

Buya Yahya Cirebon: Kaum Muslimin Tidak Boleh Dipimpin Orang Kafir

CIREBON (voa-islam.com) - Ulama kharismatik asal Cirebon Buya Yahya angkat bicara soal Ahok yang baru saja dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, kaum muslimin tidak boleh dipimpin orang kafir.

"Itu sudah merupakan kesepakatan ulama, dan ini sudah sangat jelas tidak perlu didiskusikan lagi. Jadi jelas hukumnya haram jika kita menyerahkan urusan kaum muslimin kepada seorang yang tidak beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya,” tutur Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah Al-Bahjah Cirebon kepada voa-islam, Rabu (20/11/2014) kemarin.

Buya mempertanyakan sumber fatwa sebagian tokoh umat yang memberikan lampu hijau kepada Ahok.

"Mungkin ada segelintir ulama yang memiliki fatwa yang tidak tahu darimana sumbernya, yang mengatakan bahwa pemimpin bukan Islam lebih bagus asalkan dia adil daripada pemimpin Islam tapi dia khianat. Perbandingannya bukan begitu dong, perbandingannya harus yang sama-sama adil, memangnya orang Islam tidak ada yang adil," ucapnya dengan jengkel.

Menurutnya, membandingkan pemimpin kafir yang adil dengan pemimpin Islam yang tidak adil adalah cara yang salah. Namun saat ini hal tersebut dikemas dengan sedemikian rupa sehingga seolah-olah yang kafir menjadi benar, itu suatu kesalahan.

Buya juga sangat mendukung dengan aksi penolakan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI). Menurutnya, umat Islam harus bersyukur kepada FPI. Ormas-ormas Islam yang lain juga harusnya saling melengkapi dan bekerjasama.

“Semuanya saling melengkapi sehingga tidak perlu saling mencaci. Dengan saling melengkapi akan terbangun komunikasi sehingga tidak ada tindakan yang merendahkan kaum muslimin," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa Islam itu indah dan kebenaran tetap harus kita sampaikan, pemimpin kaum muslimin hendaknya orang Islam yang bukan Islam harus kita tolak dan itu wajar.

Buya juga mengingatkan akan kejahatan media terhadap umat Islam. “Kita harus waspada karena selama ini umat Islam selalu kalah di media.”

Menurutnya, kebenaran seperti apapun tapi dikemas dengan tidak baik maka akan dilihat masyakarat yang tidak baik dan ini musibah kita saat ini. Media-media menginformasikan bahwa FPI dan lainnya brutal.

“Karena itu kita harus punya media sendiri untuk menjelaskan ini semua agar mereka tidak menjadi pejuang-pejuang yang tertuduh," pungkasnya. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version