JAKARTA (voa-islam.com) - Ada diluar kebiasaan. Di mana saat mengangkat Jaksa Agung, Prasetyo, Jokowi tidak melakukan klarifikasi kepada KPK. Sebelumnya, seluruh menteri kabinet kerja Jokowi, dimintakan klarifikasi kepada KPK.
Bahkan, sebelum diumumkan pengangkatan Prasetyo, Ketua Umum Nasdem datang ke Istana, menemui Jokowi. Ini diluar kepatutan, dan menimbulkan tanda tanya sejumlah kalangan.
Bahkan, Ketua KPK Abraham Samad, memberi komentar negatif terhadap Prasetyo. Lantas apa kepentingan Jokowi mengangkat Prasetyo sebagai Jaksa Agung? Bahkan, berbagai kelompok LSM, yang bergerak di bidang anti korupsi, seperti ICW dan Setara Institute, Hendardi, memberikan komentar yang negatif atas terpilihnya Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
Sekarang telah beredar rumor, adanya dugaan pengangkatan Prasetyo sebagai Jaksa Agung, hanya untuk menutupi kasus terkait dengan Jokowi dan Surya Paloh. Benarkah?
Namun, Jaksa Agung baru, HM. Prasetyo, berjanji tidak akan pandang bulu dalam menangani kasus-kasus, tidak terkecuali yang melibatkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan termasuk Jokowi
"Akan kita lihat semua, tak akan ada yang kita tutupi," ujar Prasetyo di Kejaksaan Agung seusai salat Jumat, 21 November 2014.
Sebagaimana diketahui, Surya Paloh pernah diperiksa Kejaksaan Agung terkait dengan kasus penyalahgunaan kredit Bank Mandiri senilai Rp 160 miliar pada tahun 2005 lalu.
Surya diperiksa karena adanya dugaan PT Media Televisi Indonesia alias Metro TV menerima kredit PT Cipta Graha Nusantara selaku debitor dalam kasus penyalahgunaan kredit ini.
Paloh sebelumnya sudah membantah terlibat dalam kasus tersebut. Paloh juga mengatakan tidak memiliki hubungan dengan PT CGN alias CGN bukan merupakan anak perusahaan dari Media Group yang dimiliki oleh Paloh.
Sementara itu, terkait dengan Jokowi, yaitu kasus Trans Jakarta, yang sudah mengadili Kepala Dinas Perhubungan DKI, Undar Prastiono, terkait dengan kasus Trans Jakarta. Undar mengatakan bahwa dirinya hanyalah bawahan belaka yang melaksanakan tugas.
Prasetyo mengaku belum tahu banyak akan kasus tersebut. Prasetyo berencana akan menanyakannya ke Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono.
"Saya perlu tahu kendalanya di mana. Dari situ, bisa kami korek masalah di mana, langkah selanjutnya seperti apa," ujar Prasetyo.
Apakah respons ini merupakan indikasi kasus kredit macet itu akan dibuka kembali? Termasuk kasus Trans Jakarta? Prasetyo menjawab bahwa segala hal akan dia lakukan agar semua kasus bisa diusut tuntas. "Strategi langkah pasti ada, tapi tak semua strategi harus disampaikan kan?. Rakyat menuggu kesungguhan Jaksa Agung HM Prasetyo. (jj/dbs/voa-islam.com)