JAKARTA (voa-islam.com) - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Ipang Syarwi Chaniago menilai Presiden Joko Widodo arogan dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tanpa berkonsultasi dengan DPR.
"Nggak boleh pemerintah arogan dan semena-mena menaikkan BBM dengan alasan defisit APBN sehingga tak perlu dibahas bersama DPR, fungsi kontrol DPR hampir tak kita rasakan," kata pria yang akrab dipanggil Ipang ini kepada VoA-Islam melalui pesan Blackberry, Selasa (25/11).
Menurutnya, DPR sebagai lembaga pengawas pemerintahan sudah kecolongan dengan munculnya kebijakan kenaikan harga BBM. Jika hak interpelasi tidak diwacanakan, semakin tak terasa keberadaan DPR sebagai wakil rakyat yang setia mengontrol program dan kebijakan pemerintah.
"Hak interpelasi DPR dijamin oleh konstitusi, jadi menurut saya sah sah saja DPR mengeluarkan hak interpelasi terkait menanyakan alasan pemerintah menaikkan BBM dan bentuk teknis distribusi konpensasi dari kenaikan itu," ujar Ipang.
Tapi yang lebih penting lagi, sambungnya, bagaimana kemudian DPR menjaga niatnya. Jangan sampai "terbisik" untuk menjatuhkan, mencari kelemahan, sekedar dendam atau sekedar pencitraan, sehingga seolah olah peduli dengan nasib rakyat. [PurWD/robiawan/voa-islam.com]