JAKARTA (voa-islam.com) – Gerak-gerik kaum komunis seakan mendapatkan angin segar, pasalnya Kabinet Kerja kali ini memang disinyalir sangat memberikan kebebasan dalam Pluralisme dan politik. Hal itu terlihat dari isu politik yang ada, semua yang tersebar berbau isu pluralisme dan nuansa rasa komunis.
Bedjo Untung, salah seorang mantan tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kini membuat gerakan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966(YPKP65) menyerukan kepada kawan seperjuangan serta anggotanya untuk menulis surat kepada Presiden RI Bapak Jokowi di Istana Negara.
Yang isinya mendesak agar pada hari HAM sedunia (10/12/2014) Presiden Jokowi bisa mengeluarkan KEPPRES Rehabilitasi umum kepada Korban 65.
Dan mendesak pemerintah agar meminta maaf kepada korban 65 serta bentuk pengadilan HAM sesuai rekomendasi komnas HAM.
Dimana yang di jadwalkan, Presiden Jokowi serta wakil presiden Jusuf Kallaakan hadir dalam RAKORNAS KOMHAM LPSK Rabu-Kamis, 10-11 Desember 2014 di Jakarta.
Bedjo Untung juga mendesak kepada eks PKI untuk mengusahakn agar surat yang di buat bisa datang sebelum 5 desember 2014 di Istana agar menjadi pertimbangan Presiden Jokowi dalam menyusun Politik.
Maka dari sini sangat jelas, bahwa gerakan komunis kian mendapatkan angin, dan kita sebagai umat islam mestilah harus waspada. [syahid/protonema/voa-islam.com]