JAKARTA (voa-islam.com) - Barangkali Ahok sudah menyamakan dirinya dengan Tuhan. Maka ketika Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), mendeklarasikan Fahrurrozi Ishaq sebagai gubernur 'tandingan', kemudian Ahok berceloteh dengan nada sinis, 'kenapa tidak bikin Tuhan tandingan sekalian', tegasnya.
Sebaliknya, GMJ mengancam akan mendatangkan ribuan orang untuk meminta Ahok, turun dari kursi DKI-1. GMJ tidak akan pernah berhenti melakukan aksi penolakannya terhadap Ahok. Ini sebagai wujud keprihatinan warga Jakarta atas perilaku Ahok yang sangat sombong dan arogan dan melecehkan terhadap Muslim.
Selanjutnya, pada unjuk rasa yang digelar pada Senin (10/11) lalu, Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab menyebut Fahrurrozi Ishaq, yang juga merupakan Ketua GMJ, sebagai nama pengganti Ahok.
Menanggapi kedatangan kembali GMJ ke Balai Kota hari ini, Ahok menanggapi santai atas demo lanjutan FPI dkk. Dia malah mengajukan pertanyaan balik ke GMJ.
"Kenapa tidak bikin Tuhan tandingan saja sekalian?" ujar Ahok, sesaat sebelum masuk ke dalam ruang kerjanya, di Balai Kota, Jakarta, Senin (1/12).
Sekarang, nasib para pribumi dan orang-orang miskin di Jakarta, semakin mengibakan, mereka dikejar-kejar seperti binatang. Lihat pedagang kaki lima, pengemis, gelandangan, joki 'three in one, dan bahkan para penghuni di bekas waduk Ria-Rio, dihancurkan.
Begitu nasib kaum pribumi. Mirip binatang yang tak berharga. Bahkan, ada gelandangan yang tercebur kali, saat mau ditangkap Trantib. Benar-benar nista kaum pribumi yang miskin hidup di Jakarta, tanpa ada belas kasihannya. Padahal, berdasarkan konstitusi fakir dan miskin dilindungi negara.
Bandingkan, siapa yang menjadi penghuni apartemen mewah, rumah di Pandai Indah Kapok, BSD, dan tempat mewah lainnya, tak lain golongan Cina. Sementara pribumi lebih berhargga dibanding sampah. Sungguh sangat mengerikan nasib pribumi di bawah telapak kaki penguasa Cina Kristen. [jj/dbs/voa-islam.com]