View Full Version
Rabu, 03 Dec 2014

BNPT dan Pesantren al-Hikam Bekerjasama Memberantas Terorisme

JAKARTA (voa-islam.com) - Seperti janji Jokowi saat bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di pertemuan APEC di Beijing, di mana dalam pembicaraan yang bersifat bilateral antara Indonesia dan AS itu, Jokowi menegaskan bahwa pemerintahannya akan ikut memerangi terorisme. 

Sebanyak 420 ulama terkemuka di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera akan menggelar gerakan antiterorisme, 6-8 Desember mendatang. Gerakan itu dilakukan setelah menyoroti cara pemerintah menanggulangi aksi teror selama ini.

"Penanggulangan terorisme saat ini belum komprehensif karena hanya menggunakan pendekatan keamanan dan represif," kata Hasyim Muzadi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, di Jakarta, Rabu (3/12).

Hasyim menyebut, pemerintah belum berkoordinasi dengan baik melibatkan semua instansi untuk terlibat dalam gerakan antiteror.

Hasyim tak menafikkan bahwa kepolisian sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap keamanan negara melakukan penindakan. "Tapi pangkalnya belum. Yang saat ini baru menyentuh hilirnya, sementara hulu masih ada persoalan idelologi dan visi pemahaman keagamaan," ujar Hasyim.

Untuk itu, gerakan antiteror yang akan dihelat di Pondok Pesantren Al Hikam, Depok, Jawa Barat, akan mendatangkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Pengurus Besar Nahdatul Ulama.

Gerakan tersebut merupakan kerja sama antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pimpinan Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution dengan Pondok Pesantren Al Hikam.

Mungkinkah pesantren dan ulama digunakan oleh BNPT sebagai legitimasi (pembenaran) atas tindakan yang dengan mudah membunuhi terduga teroris? [jj/dbs/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version