View Full Version
Senin, 08 Dec 2014

Kawanan Gajah di Di Desa Pinto Rimba Kecamatan Peudada Semakin Meresahkan

Peudada, Aceh (voa-islam.com) - Bila Pemerintah Daerah tidak melakukan penanganan serius dalam beberapa hari kedepan terhadap gangguan Gajah ini maka kami akan membunuh Gajah tersebut, bila satwa yang dilindungi ini kami bunuh jangan salahkan kami petani, karna masalah tersebut telah kami laporkan berkali-kali kepada Pemda Bireuen melalui Dinas Kehutanan dan perkebunan, kata salah seorang petani daerah tersebut yang tidak mau identitasnya dipublikasi.

Tgk. Tahe salah seorang tokoh KPA yang juga sebagai petani setempat sangat menyayangkan bila hal ini terjadi, pemerintah aceh akan menuai kecaman pada dunia Internasional bila gajah mati dibunuh masyarakat, disatu sisi Gajah perlu dilindungi kelestariannya karena termasuk salah satu satwa langka di dunia tapi pada sisi lain petanipun sangat resah dibuatnya karena dalam satu malam saja Gajah dapat merusak 100 hingga 200 batang tanaman perkebunan Masyarakat seperti Sawit dan Kakao, sangat wajar bila petani berang terhadap kawanan Gajah tersebut.

Tgk. Tahe meminta kepada Pemerintah Aceh segera menangani Gajah liar di Peudada sebelum Petani mengambil langkah-langkah pencegahan dengan cara- cara mereka sendiri yang akan merusak reputasi pemerintah Aceh dan pemerintah Indonesia dimata masyarakat Internasional.

Beberapa tokoh setempat mencurigai bahwa kawanan Gajah yang berkeliaran disekitar perkebunan masyarakat di Kecamatan Peudada adalah Gajah jinak yang sengaja dilepas oleh pihak tertentu akibat ketidak sanggupan diberi pakan oleh yang merawatnya, pasalnya kawanan Gajah tersebut tidak banyak hanya tiga ekor saja dan satu ekor yang besar telah mati terbunuh, saat dikejar oleh masyarakat gajah tersebut tidak mau lari ke hutan dan tidak bertambah jumlah kawanannya. [Idris Kasem/tarmizi/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version