View Full Version
Ahad, 14 Dec 2014

Roadshow Save Al Quds, DR. Makram Ungkap: Aparat Israel Secara Pengecut Menculik Anak-anak Palestina

SOLO (Voa Islam) – Roadshow Kemanusiaan bertema “Save Al Quds Global Campaign-Palestina is Ours” diselenggarakan di 4 kota yaitu Bandung, Jakarta, Lampung dan Solo. Dengan memboyong Dr Mohammad Makram (Managing Director Of Al Quds Foundation), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia – Jawa Tengah memulai kampanye selamatkan Al Quds di Masjid Agung Karanganyar usai sholat subuh pada Ahad tadi (17/12/2014), yakni sekitar pukul 05.00 WIB.

Kemudian jam 07.00-08.00, acara yang sama juga diadakan di Mesjid Istiqomah, Penumping, Surakarta. Sebagaimana dimaklumi mesjid Istiqomah adalah salah satu mesjid yang menjadi sentra kajian ke-Islama-an yang cukup lama dan disegani di Solo.

Lalu penyelenggara dan pembicara utama, DR. Makram, berpindah ke Gedung Majelis Tafsir Al Qur-an (MTA) di dekat Mangkunegaran. Pengajian Ahad Pagi (JIHAD) yang biasa diadakan MTA memang biasa dihadiri anggota dan simpatisannya dari seluruh Jawa Tengah yang berjumlah ribuan.

Maka tadi sekitar jam 10-an, setelah Ustadz Drs. Ahmad Sukina menyampaikan kajian rutinnya, beliau mempersilahkan Dr. Mohammad Makram dan Ustadz Aris Munandar Al Fattah untuk naik ke podium serta menyampaikan segala hal berkenaan situasi yang berkembang di Palestina sekarang.

Dengan langsung diterjemahkan Ustadz Aris Munandar, taushiyah dan informasi dari DR. Makram mengalir dari lisan beliau secara runut. Pertama-tama beliau menyebutkan bahwa Al Quds (Yerusalem) dengan masjid Al Aqsha pada dasarnya adalah issu universal dan kemanusiaan pada umumnya.

Dahulu para Shahabat Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam banyak yang ingin tinggal di Syam dimana Al Quds adalah tempat yang utama salah-satunya. Dan semenjak dibuka oleh Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhu, selama 1300 tahun disana hidup rukun ummat beragama yang berbeda.

Berbeda pada saat Romawi bercokol disana, tidak kurang 7.000 orang dibantai di pelataran masjid Al Aqsha. Sedangkan saat Sholahuddin Al Ayyubi menaklukan kembali Al Quds, beliau memberi perlindungan terhadap warga beragama lain sehingga berdampak positif masuknya secara berbondong-bondong warga Al Quds kedalam agama Islam.

Sekarang saat Zionis Israel menganeksasi Al Quds atau Yerusalem, mereka tidak henti-hentinya melakukan penistaan dan penodaan kesucian masjid Al Aqsha. Dimana sejak tahun 1967, Israel berusaha menghancurkan masjid Al Aqsha dan paling nampak adalah saat mereka membongkar tempat Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam menambatkan kendaraan Buraq saat Isra' Mi'raj. Kemudian diatasnya dibangun apa yang sekarang dikenal sebagai Tembok Ratapan.

Seorang Yahudi asal Australia juga pernah membakar mimbar tempat dimana Sholahuddin Al Ayyubi berkhotbah. Mahkamah Tinggi Israel bahkan telah membuat keputusan agar masjid Al Aqsha dijadikan sebagai tempat beribadah Yahudi walaupun Taurat sendiri tidak memperkenankannya.

Hal tersebut ditindaklanjuti dengan ungkapan Menlu Israel, yakni bahwa keputusan menjadikan Al Aqsha sebagai tempat ibadah Yahudi hanya efektif jika terlebih dahulu menghabisi kaum Mujahidin disana. Dan aparat keamanan Israel selalu menyerang Gaza dan menekan kaum muslimin untuk tidak sholat jamaah aapalagi memakmurkan masjid Al Aqsha. Mereka yang boleh ke mesjid adalah mereka yang berusia 50 tahunan keatas.

Aparat keamanan Israel hingga kini juga telah menculik dan menahan 400 hingga 800-an anak-anak Palestina hanya karena mereka diduga melempar batu kearah keamanan Israel. Anak-anak Palestina juga dipersulit aksesnya ke sekolah dan lorong-lorong kota banyak yang ditutup agar warga Palestina tidak betah dan keluar (mengungsi) dari Palestina.

Namun hingga, sekarang dengan senjata apa adanya warga Palestina terus berjuang melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel. Mulai dari batu, pisau dapur hingga terakhir dengan cara menabrakkan mobil yang dikendarainya kepada aparat Israel.

Terakhir, DR. Makram sebagaimana diterjemahkan ustadz Aris menghimbau kaum muslimin terutama di Indonesia untuk melakukan 3 hal sebagai bukti kepedulian kita terhadap kondisi Palestina, yakni:

  1. Memperbaiki hubungan dengan Alloh, karena pertolongan yang hakiki semata-mata datang dari sisiNya.
  2. Membantu pendanaan perjuangan Ummat Islam Palestina karena mereka sangat membutuhkannya.
  3. Mensosialisasikan situasi atau keadaan serta permasalahan Palestina melalui berbagai media dan upaya.

(AF/Voa-Islam.com) 


latestnews

View Full Version