View Full Version
Senin, 22 Dec 2014

BKLDK Gelar Refleksi Akhir Tahun dan Resolusi Dakwah Kampus Untuk Masa Depan Indonesia

BANDUNG (voa-islam.com) - Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UMMI Universitas Komputer (UNIKOM) dan UNIKOM mengadakan agenda Jendela Dakwah Kampus (JDK) bagian ke 5, pada Sabtu (20/12/2014), dengan mengangkat tema “Refleksi Akhir Tahun dan Resolusi Dakwah Kampus Untuk Masa Depan Indonesia” bertempat di Audotarium Miracle UNIKOM.

Acara yang dipandu oleh Moderator Zulkepli Korda BKLDK Cimahi tersebut berlangsung selama 2,5 jam dengan teratur dan baik . Acara tersebut dihadiri oleh peserta ikhwan dan akhwat dengan jumlah sekitar 150 orang dan menghadirkan 3 pembicara yaitu Riki Nashrullah Ketua LDK DKM UNPAD Jatinangor, M. Saeful Anwar Ketua LDK UMMI UNIKOM Bandung dan Syoriful Anam Korwil BKLDK Jawa Barat.

Acara yang dibuka dengan menampilkan dokusinema tersebut mengambarkan kepada para peserta tentang kondisi carut marutnya negeri Indonesia di tahun 2014. Mulai dari perpolitikan, ekonomi, sosial, budaya sampai pada hukum. Refleksi terhadap problematika ummat semakin didetailkan oleh pembicara pertama Riki Nashrullah Ketua LDK DKM UNPAD yang membeberkan paling tidak 11 poin keterpurukan kondisi negeri ini yang tidak lebih baik dari tahun sebelumnya.

Point demi point dijelaskan dengan begitu lugas dan jelas sehingga para peserta mengerti dan merasa prihatin dengan kondisi negeri ini yang sedang sakit. Termasuk soal kenaikan harga BBM yang menjadi kontroversi ditengah masyarakat. Pemimpin yang di elu-elukan merakyat justru membuktikan hal sebaliknya dengan menaikan harga BBM dimasa belum genap 100 hari kepemimpinannya. Fenomena ini akan terjadi terus berulang di tahun depan jika Indonesia tetap mengambil sistem ekonomi kapitalisme sebagai paradigma berfikir menyelesaikan problem ekonominya.

Pembicara kedua Ketua LDK UMMI UNIKOM M.Saeful Anwar menyampaikan perbandingan kondisi negeri pada masa keemasan Islam. Ada 3 aspek yang di jelaskan oleh pembicara kedua keistimewaan peradaban Islam yang menerapkan sistem syariah Islam dalam bingkai negara.

Pertama, adalah bidang ekonomi dimana titik kesejahteraan mencapai pada taraf yang belum pernah dicapai oleh peradaban manapun sebelumnya. Contohnya pada masa kekhilafahan Umar Bin Abdul Aziz yang sempat bingung untuk mendistribusikan harta yang ada di Baitul Mal ( Baca : Kas Negara Dalam Sistem Islam ) kepada masyarakat miskin sebab penduduk Daulah Islam pada masa itu tidak ada yang mau menerima bantuan dari negara sebab sudah hidup berkecukupan.

Kedua, bidang keamanan dimana nyawa manusia begitu dihargai dalam Islam tidak seperti saat ini, dalam sistem sekulerisme nyawa manusia begitu mudah di tumpahkan.

Ketiga, bidang perpolitikan dimana Islam memiliki sistem politik yang khas berdiri sendiri bukan buah dari sistem demokrasi atau sosialisme komunisme itulah Sistem Politik Khilafah. Sistem ini adalah sistem yang sempurna sebab sistem ini dijalankan atas petunjuk Wahyu Allah SWT yaitu Al- Qur’an dan As Sunnah, tidak seperti sistem saat ini yaitu akal manusia yang terbataslah yang menjadi sumber hukum untuk mengatur masalah yang ada di tengah-tengah manusia.

Bila demikian wajar terjadi kekacauan dimana-mana sebab manusia adalah makhluk yang lemah dan terbatas pengetahuannya dipaksa untuk membuat hukum sedangkan dia tidak mangetahui apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi di kehidupan yang akan datang. Maka dapat dipastikan hukum yang dibuat itu akan merusak tatanan kehidupan manusia.

Pembicara ketiga KORWIL ( Koordinator Wilayah ) BKLDK Jawa Barat Syoriful Anam ketika menjawab pertanyaan dari moderator tentang “Langkah Kongkret Apa Yang Telah dan Akan Dilakukan Oleh BKLDK dalam menyikapi problematika keummatan dan solusi Islam bagi Indonesia dan dunia?”. Beliau menjelaskan bahwa BKLDK akan terus mengadakan kegiatan kajian, diskusi dan acara – acara lainnya untuk mencerdaskan masyarakat terutama mahasiswa bagaimana seharusnya seorang muslim menyikapi problematika yang menghampirinya dalam sudut pandang Islam baik itu masalah pribadi masyarakat hingga negara.

Hal ini juga terus dilakukan oleh LDK-LDK diseluruh Indonesia yang berkoordinasi dengan BKLDK yang ada didaerahnya yang tanpa lelah mengkaji dan mendakwahkan Islam dikampusnya masing-masing. Beliau menambahkan tentu saja Islam yang di dakwahkan oleh LDK-LDK yang tergabung didalam BKLDK adalah dakwah Islam yang Kaffah menyeluruh, Islam yang mampu menyelesaikan problem dari level individu, masyarakat hingga negara.

Kedepannya BKLDK akan mengadakan satu event spesial yaitu Kampus Bersih 2015 selain mengumpulkan data kondisi kampus di Jawa Barat terkait dengan penyakit masyarakat yang mulai menghinggapi mahasiswa, juga sebagai sarana dakwah untuk menyadarkan mahasiswa-mahasiswa tentang bahayanya sex bebas kemudian mengajak untuk mengkaji dan berdakwah bersama BKLDK.

Acara ditutup dengan Closing Steatment dari setiap pembicara dan pembacaan resolusi BKLDK oleh Korwil BKLDK Jawa Barat ““Refleksi Akhir Tahun dan Resolusi Dakwah Kampus Untuk Masa Depan Indonesia”. [syahid/sofyan/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version