View Full Version
Selasa, 23 Dec 2014

Penduduk Desa Jemblung Marah Disebut Desanya Gemar Melakukan Maksiat

BANJARNEGARA (voa-islam.com) - Peristiwa longsor di Desa Jemblung,Banjarnegara, memang menjadi bencana nasional. Seakan menjadi “closing” untuk tahun ini,nyatanya Presiden Jokowi pun menyempatkan hadir blusukan di desa yang terletak di jalan yang menyambungkan Wonosobo dan Banjarnegara ini.

Tersiarnya kabar di media sosial bahwa peristiwa longsornya tanah di Desa Jemblung, hingga menjadi bencana nasional ini disebabkan seluruh masyarakatnya gemar melakukan kemaksiatan, mulai melakukan sesaji di sendang lele, datang ke dukun, dan suka sambung ayam, sehingga Allah mendatangkan adzab kepada masyarakat Jemblung, demikian berita itu tersebar.

Wartawan voa-islam.com yang ditugaskan ke lokasi Longsor pun mencoba menelusuri dari data yang ada. Mulai dari mencari sumber yang kuat,bertanya pada masyarakat dan warga Jemblung asli serta memadukan antara berita yang ada dengan kenyataan di lapangan, serta kebiasaan masyarakat Jemblung itu sendiri.

Masya Allah, ternyata apa yang dikabarkan oleh banyak orang yang bersumber dari media sosial adalah fitnah belaka. Ibu tanti (nama samaran) menyampaikan secara langsung kepada wartawan voa-islam.com saat itu.

“Tolong Mas, kabar yang menyebar dimana-mana itu diluruskan, saya sakit hati saya tidak terima, desa saya dan keluarga saya di katakan desa yang suka melakukan kemaksiatan, yang katanya remajanya terburuk nomer dua se-nasional, yang katanya suka sesaji yang katanya suka sambung ayam, Masya Allah itu semua fitnah mas, itu fitnah” demikian tutur beliau.

“Mas tahu tidak, Desa Jemblung itu dukuhan yang sepi, semua orang tahu, bahkan tidak begitu terkenal, desa ini ramai setelah ada bengkel itu, kok bisa di katakan, remajanya sama nakal-nakal itu kabar dari mana? Masya Allah itu fitnah mas, tolong dikabarkan ya” mohon ibu tadi yang telah kecewa dengan pemberitaan yang ada selama ini.

Wartawan voa-islam.com mencoba terus mencari bukti yang kuat, dan tidak percaya dengan satu sumber, karena khawatir itu baru asumsi sepihak, sehingga wartawan voa-islam.com yang terjun di lapangan mendatangi seorang tokoh masyarakat setempat yang kampungnya tidak jauh dari lokasi.

Sebut saja Pak Marto (nama samara)juga mengatakan bahwa Desa Jemblung itu orangnya baik-baik, salah kalau dikatakan suka macam-macam, nah kalau Desa Sampan malah iya, nah di situ banyak sekali kemaksiatan yang dilakukan, masyarakatnya abangan dan tidak meneganl agama kecuali sedikit, mulai sambung ayam sampai kesyirikan” tutur beliau.

Bahkan dari data yang kami terima, sebelum tanah itu longsor menutup Desa Jemblung, sebenarnya yang goncang dan terkena itu adalah Desa Sampan, bahkan masyarakat sekitar tidak pernah mengira Desa Jemblung bisa tertutup dan menjadi bencana nasional.

Karena selam ini yang terkenal dengan mudah longsor itu di Desa Sampan dan mereka memang terkenal dengan kemaksiatanya. Wallahu’alam.

Semua atas izin Allah, ada hikmah dibalik sebuah peristiwa, taqdir Allah yang telah ditetapkan kepada hamba-Nya wajiblah diterima dengan keridoan. [syahid/protonema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version