BLORA (voa-islam.com)- Islam dan Kristen adalah dua agama yang paling sering bersinggungan saat di lapangan. Pasalnya, dua agama ini mengklaim sebagai agama samawi yang sama-sama mempunyai misi memperluaspengikut sebanyak-banyaknya.
Senin, 22 Desember 2014, Ir Bandi Sukoco saat memberikan kajian kristologi di Masjid Darussalam, Ngawen, Blora, beliau mengkisahkan saat berdebat dengan salah satu pendeta dalam sebuah event diskusi ilmiah beberapa tahun silam.
Saat membahas tentang, kemurnian kitab suci, apakah Al-Quran atau Injil yang menjadi wahyu semesta alam yang masih dijaga kemurniannya.
Saat itu Ir. Bandi Sukoco mengkisahkan. “Saat berdebat dengan para pendeta, kita harus cerdas dan pintar dalam mengambil langkah, suatu saat saya berdebat dengan pendeta dalam sebuah diskusi, saya tanyakan kepada pak pendeta, wahai saudara pendeta apakah sama antara kitab suci dan terjemahan kitab suci? Saat itu sang pendeta langsung menjawab, ya jelas beda Pak Ustadz,” terang Ustadz yang aktif di Ariamatea itu.
Kemudian beliau melanjutkan kisahnya. “Nah berarti kita sepakat Pak Pendeta, dalam hal ini, bahwa kitab suci dan terjemahan kitab suci itu beda dan tidak sama, betul? Sang pendeta pun menjawab betul Ustadz,kalau begitu saya ingin anda menunjukan mana kitab suci Anda Pak pendeta? Terang saja pendeta langsung mengambil Injilnya, ini Pak Ustadz,” sambil memraktekan gaya pendeta.
Akhirnya Ir. Sukoco pun langsung memberikan kalimat skakmat-nya. “Lho tadi kan kita sudah sepakat Pak Pendeta, kitab suci dan terjemahan kitab suci itu berbeda, seperti Al-Quran ini, ada yang murni kitab suci yang berbahasa Arab dan terjemahan Al-Quran yang ada terjemahan bahasa Indonesianya,lha kalau Injil yang anda tunjukan pada saya ini kan terjemahan, yang kitab sucinya mana? Kan katanya beda? Apa kah memang benar Anda ini betul-betul tidak punya kitab suci? Karena kalau kitab suci itu harus masih asli sebagaimana Al-Quran, bukan terjemahan yang berubah makna dan tulisan, memang Nabi Isa berbahasa Indonesia?,”
Langsung saja pendetanya pun terdiam dan tak berkata apa-apa. Demikianlah gaya Arimatea yang sudah piawai dalam menghadapi para Pendeta dalam berdebat, dan menunjukkan bahwa Islam adalah satu-satunya agamanya yang masih memiliki kitab suci yang asli dan (agama serta kibab) lainnya adalah kebohongan belaka. [syahid/protonema/voa-islam.com]