JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Umum Dapur Da'i Nusantara (Daina) Ustadz KH. Drs. Masrul Anhar merasa prihatin dengan terjadinya fenomena penggerusam aqidah umat Islam belakangan ini. Salah satu contohnya adalah terjadinya perbedaan pendapat para ulama terkait ucapan selamat Hari Raya Natal.
"Banyak para ulama berbeda pendapat soal ucapan perayaan Natal. Padahal ini masalah aqidah, dan keyakinan. Inilah potret ulama kita hari ini. Jadi wajar jika dari waktu ke waktu umat Islam kian terpuruk," ujar Ustadz Masrul dalam sambutannya di acara pembukaan Pelatihan Kader Da'i di asrama Haji Pondok Gede, 26-28 Desember 2014 yang diselenggarakan Dapur Da'i Nusantara (Da'ina), Jumat (26/12).
Ustadz Masrul juga menyoroti soal pelarangan pemakaian jilbab bagi wanita muslimah oleh salah satu kementerian pemerintahan Jokowi. Padahal, saat ini dapat disaksikan tumbuhnya kesadaran untuk menutup aurat dikalangan muslimah.
Kondisi itu terasa berbeda dengan era 80an, dimana pada saat itu kalangan muslimah yang menutup auratnya tergolong sedikit jumlahnya. Ustadz Masrul bercerita, pada masa itu ketika muncul kebijakan pelarangan pemakaian hijab oleh instansi pemerintah, umat Islam langsung bergejolak dengan melakukan aksi unjuk rasa menentang kebijakan pelarangan tersebut.
"Tapi hari ini ada yang melarang pemakaian jilbab, pergolakannya biasa saja. Bahkan terkesan kita enjoy-enjoy saja dengan kondisi ini," tutur Ustadz Masrul.
Oleh karenanya, dia berharap, dari pelatihan yang diselenggarakan Daina akan lahir para da'i yang memiliki ketegasan sikap terhadap fenomena yang mengganggu aqidah umat Islam.
Kegiatan pelatihan selama dua hari diikuti oleh sekitar 50 da'i yang berasal dari Jabodetabek, Lampung, dan Banten. Ustadz Masrul mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan training sebelumnya.
"Dari training ini akan lahir da'i yang tidak hanya mampu berbicara tetapi bisa memberikan contoh ketauladanan melalui tindakan dimasyarakat, jangan hanya berhenti dipelatihan, tapi berlanjut kejenjang berikutnya," harap dia.
Daina yang lahir 13 Februari 2011 merupakan ormas nasional yang telah memiliki delapan cabang mulai dari Aceh hingga Papua. Bahkan, menurut Ustadz Masrul, pelatihan da'i semacam ini pernah dilakukan beberapa kali di Jakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia. [robiawan/voa-islam.com]