JAKARTA (voa-islam.com) - Perdebatan tentang kedudukan NKRI di atas timbangan hukum Islam memang selalu memicu perdebatan yang tiada akhir. Mulai sistem pemerintahan yang berjalan, serta kehidupan masyarakatnya yang mayoritas beragama Islam, dan kebudayaan yang begitu beragam, sehingga banyak pendapat dalam menghukuminya.
Di saat banyak para Ulama Jihadist yang istiqomah di jalan Allah, dalam menegakan dinul Islam inidemi keselamatan masyarakat muslim Indonesia, dengan menegakan syariah, serta banyaknya cendekiawan, aktivis, yang terus melebarkan sayap dakwah hingga ke pelosok negeri demi syiar Islam yang ada.
Sehingga perbaikan dari semua lini dan potensi yang ada, selalu digarap dengan secara bertahap dan masif, karena kondisi umat Islam Indonesia yang notabene kebanyakan Islam dari garis turunan, sehingga terkesan kurang peka dengan syariat yang ada, meski juga ada banyak masyarakat Islam yang kini mulai banyak mengenal sunah.
Alwi Sihab melalui akun twitternya mengaminkan pernyataan seorang cendekiawan Amerika dari Philadelpia.
Dia tuliskan “Prof Mahmud Ayoub dari Universitas Temple, Philadelphia menyatakan: Pengamalan agama dalam masyarakat Indonesia dibanding dengan masyarakat Islam lainnya, merupakan model yang paling dekat dengan nilai Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.”
Padahal bila kita lihat, justru Indonesia menajadi gudang untuk kemaksiatan yang ada. Benarkah pernyataan Alwi Shihab di atas, atau hal itu hanya penukilan yang tiada berarti, tentu saja itu tidak mungkin.
Akan tetapi, umat Islam harus terus waspada dari setiap tipu muslihat kaum liberal untuk meluluhlantahkan tauhid umat Islam se-Indonesia [syahid/protonema/voa-islam.com]
Foto: merdeka.com