JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Prof. Dr. Din Syamsuddin MA mengakui, kalau ekonomi umat Islam Indonesia saat ini benar-benar terpuruk. Bahkan tidak hanya ekonomi, politik dan sosial budaya juga mengalami kemunduran secara signifikan.
“Saya kira benar, memang ekonomi umat Islam saat ini sedang terpuruk. Hal itu disebabkan karena kebijakan liberalisasi ekonomi dan konglomerasi dari pemerintahan sebelumnya,” ujar Din menjawab pertanyaan Voa-Islam.Com disela-sela konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Kamis (8/12) berkaitan akan diselenggarakannya Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) di Yogyakarta, 8-11 Februari 2015 yang akan dibuka Presiden Jokowi dan ditutup Wapres Jusuf Kalla.
Namun ketika menyinggung keberhasilan politik antara umat Islam Indonesia dan Malaysia, Din menegaskan politik Islam di Indonesia tidak kalah berhasilnya daripada politik umat Islam di Malaysia. Kalau sekarang umat Islam Indonesia sedang mengalami kemunduran politik, umat Islam Malaysia juga demikian. Buktinya, sekarang tidak ada satupun negara bagian yang dikuasai Partai Islam se Malaysia, PAS.
“Bahkan sekarang umat Islam di Indonesia menjadi kekuatan pengontrol. Semua pimpinan lembaga tinggi negara beragama Islam, Presiden dan Wakil Presiden juga beragama Islam,” tegas Din Syamsuddin.
Namun ketika menyinggung perbandingan ekonomi umat Islam Indonesia dengan Malaysia, Din mengakui umat Islam Indonesia masih tertinggal jauh. Sebab di Malaysia kekuatan ekonomi umat Islam seimbang dengan golongan Cina. Sementara di Indonesia meski minoritas, kekuatan ekonomi golongan Cina sangatlah dominan jika dibandingkan dengan kekuatan ekonomi umat Islam.
“Makanya terbakarnya Pasar Klewer yang bersejarah dengan kelahiran Serikat Dagang Islam (SDI) di Kota Solo itu merupakan simbul kehancuran ekonomi umat Islam Indonesia,” tegas Din Syamsuddin yang mengaku baru saja bertemu dengan para pedagang muslim di Pasar Klewer yang menjadi korban kebakaran. [AbdulHalim/voa-islam.com]