View Full Version
Rabu, 14 Jan 2015

Ikut Mengutuk Teror Charlie Hebdo, Pemerintah RI Dinilai Lebay Tak Tahu Diri

JAKARTA (voa-islam.com) - Serangan terhadap kantor majalah satire yang selama ini kerap menghina Nabi Muhammad SAW, 'Charlie Hebdo' di Paris, menewaskan 12 orang awak redaksinya mengundang komentar para tokoh Islam di tanah air. 

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menyatakan rasa syukurnya atas tewasnya para wartawan dan kartunis majalah tersebut. 

“Alhamdulillah, semoga semua penista Islam dan penghina Nabi Saw dibunuh dan dibinasakan oleh Allah Swt lewat tangan siapapun," kata Habib Rizieq melalui fanspage miliknya di jejaring sosial Facebook yang diposting pada 8 Januari 2015.

Bahkan Habib Rizieq juga ikut memuji tindakan pelaku serangn tersebut. “Si Pembunuh para Penista Nabi SAW adalah PEMBERANI yang harus diacungkan jempol.” Tambah Habib.

Selain itu, Habib Rizieq juga menanggapi sikap pemerintah terkait peristiwa ini. “Pemerintah RI lebay dan pengecut serta tidak tahu diri. Sebab, saat Islam dinista dan Nabi SAW dihina di AS, Denmark, Belanda dan Prancis, serta negeri Kafir lainnya, Pemerintah DIAM seribu bahasa. “

“Kini, saat para Penista Islam dan Penghina Nabi Saw dibunuh, kok sok berani dan cari muka ikut mengutuk pembunuhnya??? Memalukan !!!”

Seperti diketahui, pada Rabu (7/1) lalu kantor redaksi Charlie Hebdo yang selama ini terus menghina Rasulullah SAW. Dalam serangan itu 12 orang tewas termasuk pemimpin redaksi majalah itu, Stephane Charbonnier yang lebih dikenal dengan nama Charb. Korban tewas lain adalah para kartunis yang dikenal dengan panggilan Cabu, Tignous dan Wolinski.

Sebelum pada akhirnya sukses dieksekusi, Stephane Charbonnier diketahui sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan akibat sejumlah publikasi majalah ini yang kerap menghina Islam. Selama ini, Stephane hidup dalam pengawalan ketat aparat keamanan. [robiawan/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version