KEDIRI (voa-islam.com) – As-Syahid Akhina Roni ditembak oleh Desus 88 tepat di gerbang pagar depan rumah tetangganya, yang berada di samping rumah beliau. Pasalnya, saat itu Akhi Roni pamit sama istrinya untuk membeli sesuatu di warung sebelah rumah.
Ukhty Lisnandar mengkisahkan kejadian itu langsung kepada repoter Voa-Islam.Com, Sabtu (17/1/2015) di kediaman rumah orang tua Akhi Roni.
Istri As-Syahid Akhi Roni tidak mempunyai firasat apa-apa, hanya saja dia kaget kok tumben baru jam 9 pagi sudah pulang dari tegalan (sawah), karena biasanya mau sholat Dzuhur baru pulang dari bertani.
Selepas pulang, ada empat motor yang lewat, yang itu tak biasa, karena desa Nglarangan itu asri dan damai tak ada macam-macam. Saat Akhi Roni keluar sejenak dari rumah, tiba-tiba istrinya kaget, karena terdengan suara tembakan.
Maka saat itu Ukhty Lisnandar langsung kedepan dan melihat apa yang terjadi. Dari dalam rumah Ukhti Lisnandar, istri Akhi Roni melihat suaminya lari menghindar untuk mau masuk rumah, tapi sesaat baru sampai depan rumah , yang berada di samping rumahnya pas, Ukhty Lisnandar melihat dengan mata kepalanya serta mendengar dengan jelas.
“Abi (Akhi Roni -red.) sempat takbir dua kali terus Syahid, saat saya mau mendekat melihat, saya sudah ditarik petugas dan aparat untuk menjauh, dan saya ditempatkan di rumah Pak Kadus,” tuturnya.
Ket: Halaman rumah jatuh dan syahidnya Akhi Roni
Saat di komfirmasi apakah Akhi Roni sempat mengadakan perlawanan, istri As-Syahid Roni dengan jelas menceritakan bahwa suaminya tak mengadakan perlawanan sedikitpun. Sungguh ini adalah sebuah pembantaian terhadap aktivis Islam, yang dosanya besar dihadapan Allah. [protonema/voa-islam.com]