SUKOHARJO (Voa Islam) - Sejumlah pemuda dari berbagai elemen di Kabupaten Sukoharjo mendukung hukuman mati terhadap bandar Narkoba. Dukungan diwujudkan dalam sebuah aksi damai di Monumen Perjuangan Nasional, Simpang Lima Sukoharjo, Rabu (21/1)
“Lebih baik kehilangan Dubes daripada kehilangan generasi muda. Setiap hari 5000 orang di Indoensia mati karena Narkoba. Jangan diberi grasi Pak Presiden,” kata kordinator aksi, Agus Widanarko dalam orasinya.
Aksi dimotori Tim Pencegahan Pemberantasan Penyuluhan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), diikuti puluhan pelajar SMK Taman Siswa, Pemuda Pancasila, Pencak Silat Satrio Piningit, mahasiswa Univet Bangun Nusantara, seniman musik Reggea dan LSM Mitra Sebaya.
Dalam aksi damai kali ini, peserta meberikan dukungan dengan membubuhkan tanda tangan di atas kain putih. Para pemuda ini meminta Presiden Joko Widodo memegang kuat komitmen menghukum seberat-beratnya penjahat Narkoba.
Meskipun pasca eksekusi hukuman mati terhadap terpidana kasus Narkoba beberapa waktu lalu mengakibatkan dua duta besar dari Brazil dan Belanda ditarik dari Indonesia. Pemerintah Australia juga mengancam melakukan hal sama jika terjadi pada warga negaranya dijatuhi hukuman mati. (Timlo/Voa -Islam.com)