View Full Version
Ahad, 25 Jan 2015

Awas! Nasib Umat Islam di Eropa Bisa Seperti Andalusia

JAKARTA (voa-islam.com) - Pasca serangan terhadap Majalah Charlie Habdo di Paris, gerakan Islamophobia di seluruh Eropa semakin meluas. Di beberapa negara seperti Jerman, Swedia, Belanda dan Bulgaria, masjid-masjid sama dirusak bahkan dilempari bom molotov.

Hal itu menunjukkan kelompok Katolik dan Kristen fundamentalis semakin menguat di Eropa, sementara kelompok moderatnya semakin tersingkir. Mereka mengeneralisir kalau serangan itu dilakukan oleh umat Islam padahal hanya oleh segelintir oknum, sehingga kebencian kelompok fundamentalis Kristen dan Katolik semakin meningkat bahkan mereka siap mengusir umat Islam dari daratan Eropa sebagaimana pernah terjadi di Andalusia (Spanyol) pada abad ke 15 lalu.

“Kalau peristiwa seperti Charlie Habdo itu terus menerus terjadi di beberapa negara Eropa, tidak menutup kemungkinan nasib umat Islam Eropa nanti akan seperti di Adalusia pada abad pertengahan lalu,” ungkap Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Djunaidi kepada voa-islam.com, baru-baru ini.

Menurut ulama yang menguasai 5 bahasa asing itu, saat ini gelombang anti imigran Muslim di Eropa semakin meluas. Hal itu tidak terlepas dari berbagai kejadian di Eropa yang melibatkan oknum yang kebetulan beragama Islam, seperti pemboman terhadap stasiun KA bawah tanah di London Inggris (2005) yang menewaskan puluhan orang, pembunuhan terhadap seniman anti Islam di Belanda yang dituduhkan kepada imigran Muslim asal Afrika.

Terakhir adalah penyerangan terhadap kantor Majalah Charlie Habdo yang sering menghina Nabi Muhammad Saw dan penyerangan terhadap supermarket milik orang Yahudi di Perancis yang keseluruhannya menewaskan 17 orang. Apalagi pasca penyerangan itu, pimpinan redaksi Charlie Habdo melakukan provokasi dengan kembali menerbitkan kartun yang menghina Rasululah Saw yang menimbulkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia.    

“Mengapa gelombang anti Muslim semakin membesar di Eropa. Sebenarnya para pemimpin Eropa semakin khawatir dengan semakin pesatnya perkembangan Islam disana setelah tahun 1980-an lalu. Bahkan di Perancis, jumlah umat Islam mencapai 8 juta orang dengan 2.000 masjid di seantero negeri. Saya kira itu merupakan konspirasi untuk merusak nama baik umat Islam di Eropa,” ungkap ulama yang pernah dekat dengan pemimpin Libia, almarhum Kolonel Muammar Ghadafi tersebut. [AbdulHalim/voa-islam.com]

image: republika


latestnews

View Full Version