JAKARTA (voa-islam.com) - Ustadz Arifin Ilham tampaknya ikut gelisah atas situasi dan kondisi sosial-politik yang sedang berkembangan belakangan ini di Tanah Air.
Karena itu, lewat halaman Facebook-nya, pengasuh Majelis Zikir Azzikra itu menulis surat terbuka untuk Jokowi, yang Ustadz Arifin sapa dengan panggilan “Ayah”.
Surat terbuka itu sendiri diistilahkan oleh Ustadz Arifin sebagai “Rintihan Hati Seorang Anak Bangsa yang Mencintai Umat dan Negeri ini”.
Berikut ini surat Ustaz Arifin Ilham tersebut :
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.
Semoga salam rahmat dan berkah Allah selalu menyertai Ayahanda Jokowi tercinta. Aamiin. SubhanAllah, Ayahanda terpilih dan mengemban amanah Allah sebagai presiden negeri tercinta ini.
Sungguh jabatan yang Ayah emban hakikatnya amanah Allah yang Ayah akan pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Ingat, Ayah, Ayah adalah hamba Allah, seorang muslim yang punya tugas utama mengabdikan kepada Allah sebagai kholifah fil ardhi (QS Adz Dzariyat 56).
Sadarilah, Ayahanda, kita semua tidak lama hidup di dunia ini. Jabatan yang Ayah emban juga tidak lama. Sungguh kita akan hidup selama-lamanya di akhirat. Dunia ini memang sebentar, tetapi menentukan keadaan kita selama-lamanya. Memang sebentar, tetapi risikonya terlalu besar. Ayahanda jangan sia-siakan kesempatan hidup ini.
Ingat, segala keputusan Ayahanda berimplikasi kepada kedudukan Ayahanda di akhirat kelak. Bacalah Kalam Allah surah An Nisa ayat 85, “Barangsiapa memutuskan keputusan yang benar, lalu banyak yang mengikutnya, sebanyak itulah pahala yang ia peroleh; dan barangsiapa memutuskan yang buruk, lalu banyak yang mengikutnya, sebanyak itulah dosa yang ia pikul….”
Sungguh, jika Ayahanda jujur amanah, Ayah meraih kedudukan mulia lebih mulia dari para syuhada dan satu derajat di bawah kedudukan para nabi (QS An Nisa 69) dan di akhirat kelak menjadi hamba utama yg meraih perlindungan Allah: “Imam yg adil akan dinaungi oleh Allah [pada hari kiamat] di bawah naungan-Nya” (HR Bukhori Muslim).
Tetapi, kalau Ayah khianat, berdusta, mohon Ayah baca dengan hati yang dalam peringatan Rasulullah ini: ”Pemimpin mana saja yang menipu rakyatnya, tempatnya di neraka” (HR Ahmad); ”Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, Allah haramkan baginya surga” (HR Bukhori-Muslim).
Dalam lafaz yang lain disebutkan: ”Ia mati ketika matinya itu ia dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surga”; “Barangsiapa yang melakukan perbuatan jahat atau melindungi pelaku kejahatan, baginya laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia.
Tidak diterima darinya amal wajib dan amal sunnah (yang ia kerjakan)” (HR Bukhori-Muslim). Ayahanda sekarang presiden negeri ini, mayoritas penduduk negeri menunggu bukti janji Ayahanda. Kini, Ayahanda bukan petugas partai lagi, bukan pelaksana koalisi, bukan pembela kepentingan kelompok siapa pun, bukan pembawa pesan siapa pun.
Ayah presiden, Ayah harus punya kemandirian sikap, tegas, berani, jujur, jangan takut kepada siapa pun. Takutlah hanya kepada Allah yang masih mengizinkan Ayahanda bernapas. Mayoritas penduduk negeri ini susah, sogok-menyogok dan korupsi membudaya, maksiat di mana-mana. Inilah tugas utama Ayahanda, Ayahanada harus kuat dengan dukungan aparat yang kuat juga, menteri yang jujur, tentara yang kuat, polisi yang bersih, KPK yang berani.
Ayahanda, waktu terus berjalan, tumpukan kekecwaan, marah, dan susah sudah bercampur, yang bisa tumpah. Segeralah Ayah bersikap sebagai presiden negeri yang takut kepada Allah, berani, jujur, amanah, dan mandiri memutuskan untuk kepentingan kemakmuran kesejahteraan rakyat ini.
Takutlah Ayah kepada Allah dan Hari Pembalas-Nya. Ajaklah kami rakyat bangsa ini takut kepada Allah, hidup bahagia dalam hidayah syariat dan sunnah nabi-Nya yang Ayah dan nanda cintai bersama
Takutlah Ayah kepada Allah dan Hari Pembalas-Nya. Ajaklah kami rakyat bangsa ini takut kepada Allah, hidup bahagia dalam hidayah syariat dan sunnah nabi-Nya yang Ayah dan nanda cintai bersama.
“Seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa kepada Allah niscaya Allah turunkan keberkahan dari langit dan bumi; tetapi kalau menggunakan nikmatNya untuk berbuat zalim, kami azab mereka karena kejahatan mereka” (QS Al ‘raf 96).
Allahumma, ya, Allah, kami rindu pemimpin yg berwibawa, yang sangat takut kepada-Mu dan mengajak kami takut kepada-Mu, pemimpin yang mengajak kami hidup dalam syariat-Mu dan bahagia dalam sunnah nabi-Mu. Allahumma, ya, Allah, selamatkan kami, negeri kami dari murka-Mu. Aamiin. [ahmed/pribumi]