DEPOK (voa-islam.com) - Penghinaan terhadap Muslimah kembali terdengar. Petugas Mako Brimob memperlakukan para istri Mujahid yang di penjara, dengan perlakuan tidak beradab, yakni digeledah hingga celana dalam, bahlan sampai lepas hijab untuk diambil fotonya.
Berita ini didengar dari beberapa keluhan para istri Mujahid yang habis membesuk suaminya di Mako Brimob, dimana mereka sering kali diperlakukan dengan cara yang senonok dan tidak menyenangkan hati.
Parahnya lagi, akhir-akhir ini dengan alasan memperketat keamanan, seorang istri yang akan menjenguk suaminya di penjara wajib diperiksa lengkap hingga detail. Sehingga banyak Muslimah yang risih dan merasa dilecehkan.
Bahkan seorang Muslimah memberikan kesaksiannya setelah dia membesuk suaminya di Mako Brimob.
“Jadi awalnya itu memang semua pembesuk diperiksa, celana dalam suruh diturunkan. Lalu makanan juga semua diperiksa, buah-buahan malah ada yang tidak boleh masuk seperti jeruk. Kemudian difoto wajah tanpa menggunakan jilbab. Waktu saya tanya untuk apa, petugasnya menjawab hanya untuk jaga-jaga saja kalau ada apa-apa suatu saat,” kata Ummu Abdullah seperi dikutip dari Panjimas.com, Ahad (1/2/2015).
Mensikapi akan kejadian ini, reporter voa-islam.com menghubungi Tim Pembela Muslim (TPM) Ustadz Farid Gozali. Melalui Black Berry Message (BBM) beliau menjawab.
“Ya berlebihan, Soal itu dahulu kita sudah adukan ke Komnas HAM periode sebelumnya, tapi di lapangan tetap terulang lagi, bahkan aturan prosedurnya belum jelas,” demikian tegas beliau, pada Rabu (11/2/2015).
Bukan hanya itu TPM juga menyesalkan keteledoran dan lemahnya para petugas yang ada. Ustadz Farid Gozali mengatakan.
“Terkadang beda petugas piket beda pula perlakuanya, jadi saya duga aturan bakunya belum ada, karena kita juga belum pernah membacanya” jelas Pengacara yang aktif membela kemuliaan kaum Muslimin ini.
Semoga permasalahan yang ada ini cepat bisa diselesaikan sehingga Muslimah merasa aman dan tak terlecehkan izzahnya. [protonema/voa-islam.com]