View Full Version
Senin, 16 Feb 2015

Rahasia Jenazah Ustadz Zulkifli Terlihat Tersenyum

BEKASI (voa-islam.com) – Senyuman tersungging di wajah Jenazah Ustadz Zulkifli Lc, MA. Ini tak lepas dari kebiasaan beliau yang biasa tersenyum kepada siapa yang dijumpainya. Demikian kesaksian Ustadz Farid dalam taushiahnya menunggu jenazah Ustadz Zul untuk dishalatkan di masjid Asy-Syifa’, Blok DD8 Perum. Vila Nusa Indah 2 Bekasi, Ahad (15/02/2015) selepas Zuhur kemarin.

Dalam muamalah keseharian, sosok Ustadz Zulkifli memiliki kepribadian yang khas. Ia adalah orang yang ramah dan murah senyum. Hampir tidak pernah berjumpa dengan rekan-rekannya tanpa melepas senyum. Bahkan hingga wafatnya, Ustadz Zul juga tersenyum.

“Kelebihan ini sering kita lihat, setiap bertemu orang beliau itu tersenyum. Seolah hidup itu tidak ada beban buat beliau. Allah pun menjadikan itu sebagai ciri khas beliau, hingga di saat beliau meninggal, ternyata wajahnya itu tersenyum. Subhanallah, itu seolah menunjukkan betapa ketulusan, keikhlasan dan kasih sayang Allah kepada beliau,” tutur Pimpinan Islamic Center Al-Islam, Jati Melati, Pondok Melati, Bekasi ini.

Al-Qur'an (QS. Al-Munafikun: 10) mengabarkan tentang orang yang suka menunda amal shalih, saat ajal mereka tiba, mereka menginginkan untuk dikembalikan ke dunia. Keinginan mereka bukan untuk shalat atau puasa, tapi untuk bersedekah. Salah satu bentuk sedekah adalah tersenyum kepada saudara muslim.

Ustadz Zulkifli bin H. Asjari wafat hari Ahad (15/02/2015), pukul 04.09 WIB pagi. Ustadz kelahiran Lampung 39 tahun silam ini meninggalan seorang istri, dr Atinah dan tiga orang anak yang masih balita, Taqiyudin (3) Latifah (2,5) dan Azizah (1).

Seperti dilansir panjima, semasa hidupnya, alumnus Pesantren Al-Muttaqin Jepara dan Universitas Islam Madinah ini sukses mempersembahkan sejumlah karya besar yang sangat bermanfaat untuk dakwah dan kemaslahatan umat Islam. Di bidang kesehatan, mendirikan Akademi Thibun Nabawi (ATHIN) bersama para rekan perjuangannya di Islamic Center Al-Islam Bekasi. Di bidang dakwah, karya monumentalnya adalah ensiklopedi digital terjemah kita Hadits 9 imam yang diterbitkan oleh Lidwa Pusaka. Di bidang sosial, ia turut membidangi lahirnya Infaq Dakwah Center (IDC). Dalam bidang pendidikan, ia merintis berbagai lembaga pengkaderan Islam, antara lain SMP Tahfizh Darul Munir Bekasi dan pesantren Zaid bin Tsabit Poncol, Bekasi Utara. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version