View Full Version
Senin, 23 Mar 2015

Ternyata Ada 2200 Perbedaan Antara Laki-laki dan Perempuan yang Tak Boleh Diabaikan

BLORA (voa-islam.com) - Konsultan Nasional Specialis Keluarga Sakinah Ustadz Triasmoro Kurniawan menuturkan, berdasarkan riset yang diadakan di Yordania bahwa ada 2200 perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang tak boleh diabaikan.

Sehingga bila hal itu diabaikan maka di dalam berkomunikasipun akan terjadi kesalahanpahaman saat berinteraksi, maka sering kali terjadi ketidakharmonisan keluarga berawal dari salahnya berkomunikasi antara suami dan istri.

Hal itu disampaikan oleh beliau dalam acara Seminar Islam Bimbingan Keluarga Sakinah di Masjid Darusalam, Ngawen, Blora, Jumat (20/3/2015) kemarin, dengan tema “Suamiku Dengarkanlah Curhatanku”.

“Kalau kita mengabaikan perbedaan itu maka nanti dalam berkomunikasipun akan terjadi sebuah kesalahpahaman, suami harus memahamai bahwa wanita berbeda dengan laki-laki, istri juga harus memahami bahwa laki-laki itu berbeda dengan perempuan” ujar Ustadz Triasmoro.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz yang telah keliling Nusantara untuk mengisi Konseling keluarga sakinah itu, menerangkan tentang banyak keluhan para istri akan tindakan semena-mena para suami yang condong semaunya sendiri.

Diawali dengan menyebutkan tentang Hadist Rasululloh SAW yang mengabarkan bahwa wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Kemudian beliau mengupas sesuai dengan analisa organ otak manusia antara laki-laki dan perempuan.

“Nah dari beberapa pengertian bahwa perempuan itu dicipta dari tulang rusuk yang bengkok bila diucapkan dalam satu kata yaitu bahwa perempuan cenderung emosional, karena perempuan memakai dua belah sisi otak, sementara laki-laki dalam kesehariannya hanya memakai satu sisi otak saja maka laki-laki lebih rasional” ungkap beliau.

Ustadz Triasmoro menyampaikan bahwa wanita seringkali mengungkapkan istilah yang sulit di fahami dalam sebuah kamus, karena dalam menyusun bahasa wanita lebih memakai perasaan dan lebih sering tidak tegas.

Di sisi lain, laki-laki dalam memakai bahasa lebih terkesan kaku karena sikap yang terlalu opstimistis, sehingga terkesan mengabaikan perasaan.

Maka dibutuhkannya sikap saling dewasa antara laki-laki dan perempuan dalam berkomunikasi sehingga dalam berinteraksi antara suami dan istri terjalin indah.

Ustadz Triasmoro juga memberikan banyak cerita fenomena, dimana percerian, percekcokan dan ketidakharmonisan keluarga berasal dari saling menyepelekannya sikap untuk mempelajari bahasa komunikasi.

Walhasil bila sepasang suami dan istri tidak mau belajar komunikasi yang baik, maka istri lebih banyak didholimi, karena istri akan banyak memendam rasa dan takut mengungkapkan perasaan.

Akhirnya, komunikasi antara suami dan istri harus benar benar diperhatikan, karena seorang istri bukan hanya butuh suami mendengarkan, tapi juga ingin didengarkan. [syahid/protnema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version